MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B MELALUI
PERMAINAN
BAHASA DI TK AL FATTAH
SINGKUT SAROLANGUN
Diah Hidayah
NIM 819266488
Email :
hidayahdiah@gmail.com
Abstrak
Perkembangan bahasa anak usia taman
kanak-kanak khususnya berbicara perlu mendapatkan perhatian penting mengingat
bahwa aspek berbicara merupakan pusat dari pengembangan aspek-aspek lain. Kemampaun
berbicara anak kelompok B TK Al Fattah sangat kurang, hal ini diperkirakan
karna pembelajaran yang di gunakan guru kurang efisien. Kemampuan ini perlu
diperbaiki melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Perumusan masalah dari
penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kemampuan berbicara anak kelompok
B melalui permainan bahasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
berbicara anak kelompok B melalui permainan bahasa. Pelaksanaan PTK ini melalui
dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, analisis dan refleksi. Pada siklus I
di laksanakan permainan bahasa secara klasikal kemampuan anak mencapai 40%,
pada siklus II dilaksanakan permainan bahasa secara berkelompok kemampuan anak
mencapai 80%. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa dengan permainan bahasa
dapat meningkatkan kemampuan anak kelompok B TK
Al Fattah dalam hal berbicara.
Kata kunci : kemampuan, berbicara, permainan bahasa
.
Mahasiswa program S1
PAUD,FKIP,Universitas Terbuka
Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Data Awal
Berdasarkan observasi dan
pengamatan di TK Al Fattah pada tahun ajaran 2013 / 2014 ini pada pembahasan
kemampuan berbicara. Anak masih banyak yang belum mampu menguasai kosa kata
dengan baik dan anak masih banyak yang tidak aktif dalam kegiatan tanya jawab.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan data tersebut
diatas penulis mengidentifikasi kelemahan dari pembelajaran tersebut adalah :
Guru kurang aktif mengajak anak berkomunikasi sehingga anak masih banyak yang
tidak terfokus. Kurangya alat peraga yaitu media yang di gunakan guru untuk
menarik minat anak belajar, Kurangnya minat anak untuk belajar.
Analisis Masalah
Berdasarkan hasil diskusi dan masukan dari teman sejawat dan
supervisor dapat diketahui beberapa
faktor penyebab kurangnya penguasaan terhadap materi yang di ajarkan guru :
Kurangnya minat anak terhadap kegiatan
pembelajaran, Kurangnya perhatian anak terhadap materi yang disajikan,
Perhatian anak akan terfokus bila mana media yang digunakan guru bervariasi dan
menarik.
Alternatif
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan maka penulis
mengambil dan memilih menggunakan metode dalam pembelajaran dengan
menggunakan judul : “Meningkatkan
kemampuan berbicara anak Kelompok B melalui permainan bahasa Di TK Al Fattah
Singkut Sarolangun”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
diatas maka dapat di rumuskan suatu masalah yaitu : “Bagaimanakah meningkatkan
kemampuan berbicara Anak Kelompok B Melalui Permainan Bahasa di Tk Al Fattah
Singkut Sarolangun”?.
Tujuan Perbaikan
Tujuan perbaikan
pengembangan ini secara umum adalah : “Untuk meningkatkan kemampuan berbicara
anak Kelompok B melalui permainan bahasa di TK Al Fattah”.
Manfaat Perbaikan
Anak TK
Melalui permainan bahasa
dapat memicu perkembangan berbicara dan berkomunikasi anak, dengan permainan
bahasa akan menambah perbendaharaan kata anak dan anak akan memperoleh
pengalaman belajar dan anak dapat menyalurkan perasaan-perasaan
tuntutan-tuntutan dengan kegiatan bermain.
Guru
Dengan adanya perbaikan
dalam strategi pembelajaran akan merubah sikap guru dan akan menambah wawasan
guru tentang permainan bahasa kepada anak serta memotivasi anak belajar melalui
strategi pembelajaran yang lebih bervariasi dan menarik.
Orang Tua
Bagi orang tua penelitian ini bermanfaat untuk
menambah wawasan orang tua tentang bagaimana cara mendidik anak dan mengembangkan
ketrampilan berbicara anak sesuai dengan usianya.
Kajian Pustaka
Perkembangan Bahasa Anak
Perkembangan bahasa sebagai salah satu dasar kemampuan dasar
yang harus di miliki oleh anak. Perkembagan bahasa terdiri dari beberapa
tahapan di sesuaikan dengan usia dan karakteristik perkembangan anak.
Perkembanga merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung seumur hidup, dan
di pengaruhi beberapa faktor biologis, sosial emosional, serta faktor biologis.
Suntrocl ( dalam dhleni,dkk.2008 :3.2 ) mengungkapkan bahasa adalah sistem
simbol untuk berkomunikasi yang meliputi fonologi ( unit suara ), morfologi (
unit arti ), Sintaksis ( tata bahasa ), sematik ( variasi arti ) dan
mengkomunikasikan maksud dan tujuan serta pemikiran maupun perasaannya kepada
orang lain. Anak usia taman kanak-kanak dapat mengembangkan kosa katanya secara
mengagumkan, mereka memperkaya kosa katanya dengan cara pengulangan, mereka
sering menggulangi kosa kata yang baru mereka dengar sekalipun mungkin mereka
belum memahami artinya.
Perkembangan Berbicara Pada Anak
Kemampuan berbicara dan
menulis merupakan ketrampilan bahasa ekspresif yang melibatkan pemindahan arti
melalui simbol visual dan verbal yang diproses dan di ekspresikan oleh anak.
Ketika anak menceritakan pengalaman mereka saat bermain kepada teman dan orang
dewasa di sekitarnya atau saat anak mencoba menuliskan pengalaman yang
dialaminya dalam sebuah bentuk gambar atau tulisan, maka saat ini anak mulai
belajar menyusun bahasa dan mengkonsepkan arti suatu bahasa yang dipahaminya.kemampuan
bahasa anak usia 3 -4 tahun khusunya berbicara berkembang dengan baik. Usia 3 –
4 tahun sampai menjelang usia 12 tahun merupakan waktu yang tepat bagi anak
untuk menguasai bahasa kedua secara lancar dan sesuai dengan pembicaraan yang sesungguhya.
Orang tua /pendidik harus tanggap akan kondisi tersebut, sehingga mereka di
tuntut unruk menyediakan kesempatan anak untuk berbicara dan menyimak perkataan
anak dengan baik dan hati-hati. Orang dewasa juga dapat berperan sebagai model
yang baik dalam berbicara sehingga anak dapat memperoleh cara berkomunikasi
yang baik dan sesuai dengan konteks dan memenuhi nilai-nilai kesopanan.
Perkembangan Menulis Pada Anak
Menulis merupakan
ketrampilan berbahasa kedua yang bersifat produktif, jika dalam ketrampilan
berbicara Anak menyampaikan pesan, gagasan,perasaan atau pikiran menggunakan
bahasa lisan, maka dalam menulis anak akan berkomunikasi dan mengungkapkan
perasaanya melalui rangkaian kata yang bermakna. Keterampilan tangan yang
diperlukan dalam kegiatan menulis kata-kata berkembang lebih perlahan di
bandingkan dengan keterampilan berbicara ataupun membacanya. Pada usia taman
kank-kanak menulis memiliki kebiasaanya diataranya : membuat huruf, angka dan
lainya. Dengan pensil atau pena,
menyusun kata demi kata membentuk suatu kalimat.
Bermain Sebagai Pemicu
Perkembangan Bahasa
Dalam kehidupan anak bermain memiliki arti yang sangat
penting. Dapat dikatakan bahwa setiap anak yang sehat selalu memiliki dorongan
untuk bermain sehingga bisa di pastikan bahwa anak yang tidak bermain-main pada
umumnya dalam keadaan sakit, baik jasmani maupun rohani. Anak adalah makhluk
yang aktif dan dinamis, kebutuhan jasmani dan rohani anak yang mendasar
sebagian besar di peroleh melalui bermain. Bermain dan permainan mempunyai
manfaat yang sangat besar bagi perkembangan anak. Kegiatan bermain merupakan
pengalaman belajar yang sangat berguna bagi perkembangan anak, misalnya saja
melalui kegiatan bermain anak akan memperoleh pengalaman dalam membina hubungan
dengan teman, anak akan menambah perbendaharaan kata anak dapat menyalurkan
perasaan-perasaan tertekan dan masih banyak sekali manfaat lain yang bisa di
peroleh anak melalui kegiatan bermain dan permainan.
Dalam bermain anak dapat melakukan berbagai kegiatan yang
sangat menarik kegiatan yang dilakukan tidak sekedar mempraktekkan kemampuan
dan ketrampilan yang di kuasai anak, melainkan lebih jauh dari itu yaitu
mencakup pula kegiatan untuk mencoba, meneliti dan bahkan menemukan hal-hal
baru. Akitifitas yang dilakukan anak ketika mereka bermain dapat menjadikan
anak lebih aktif dan interaktif baik secara fisik maupun mental sehingga bisa
mendukung berbagai aspek perkembangan anak.
Permainan Bahasa Untuk Melatih Kemampuan Mendengarkan
Kemampuan mendengarkan
dengan benar dan tepat merupakan bagian penting dalam belajar dan berkomunikasi
serta penting dalam tahap-tahap pertama dalam belajar bahasa tulisan.
Mendengarkan merupakan suatu ketrampilan atau kemampuan yang harus di pelajari
lewat praktek oleh anak. Anak memerlukan dorongan untuk mendengarkan dengan
segala perhatiannya. Guru dapat mendengarkan bunyi-bunyian tersebut. Dan
melakukan berbagai permainan yang dapat meningkatkan semangat mendengarkan
anak.
Permainan Bahasa Untuk Melatih Kemampuan Berbicara
Ketika anak tumbuh dan
berkembang terjadi peningkatan baik dalam hal kualitas maupun kuantitas produk
bahasanya berbicara bukanlah sekedar mengucapkan kata-kata atau suara saja
tetapi berbicara merupakan suatu alat untuk berkomunikasi, mengekspresikan
menyatakan dan mengungkapkan ide pikiran ataupun perasaan. Belajar berbicara
dapat dilakukan anak dengan bantuan dari teman atau orang dewasa melalui
kegiatan percakapan.
Dengan bercakap-cakap anak
akan mendapatkan pengalaman dan pengembangan bahasanya. Anak membutuhkan stimulasi,
penguat, hadiah, pujian dan model serta contoh yang baik dari orang tua dalam
kemampuan bahasanya agar dapat berkembang maksimal. Memberi kegiatan yang
bervariasi dan menarik adalah hal penting untuk mendorong perkembangan bahasa
anak. Pergi keluar dan bermain bersama teman akan menambah pengalaman berbicara
anak. Ada beberapa gagasan permainan yang akan mendorong anak untuk mampu
mengungkapkan perasaan atau pikirannya dengan kata-kata melalui permainan
Pernainan Bahasa Untuk Melatih Kemampuan Membaca
Cara terbaik untuk melatih
anak belajar membaca adalah dengan membacakan buku baginya dan bersamanya.
Serta mempunyai banyak koleksi buku anak yang menarik bagi anak. Permainan kata
dan huruf dapat memberikan suatu situasi belajar yang santai, informasi dan
bebas dari ketegangan dan kecemasan. Dalam memainkan suatu permainan,anak dapat
melihat sejumlah terbatas kata-kata berkali-kali namun tidak dalam cara yang
membosankan dan monoton. Bermain dengan kata-kata haruslah menyenangkan dan .
bermainlah jika anak menginginkan dan janganlan membuat permainan itu sebagai
suatu kewajiban.
Memulai Mengenali Kata dan Huruf
1. Mengenali Kata
Saat anak-anak mulai mengenali huruf dan kata, tunjukkan pada
mereka kata-kata yang mereka kenali misalnya : nama teman, keluarga hewan
peliharaan maupun mainan. Saat kita menunjukkan suatu kata atau huruf
ucapkanlah berulang-ulang, tetapi jangan terlalu mencolok. Hindarilah
mengajarkan kata-kata yang tidak umum tanpa memberikan petunjuk ataupun
maknanya.
2. Huruf Kapital
dan Huruf Kecil
Huruf kapital / besar berbeda dengan huruf kecil. Agar lebih
mudah pusatkan usaha hanya pada huruf kecil saja. Huruf kecil menjadikan kata
berbentuk beda/signitif, sedangkan huruf kapital menjadikan kata berbentuk
seragam.
3. Mengenal Huruf
Kata-kata yang belum dikenal biasanya akan menimbulkan
permasalahan kata. Kata itu tidak selalu bisa dikenali sebagai kata-kata utuh.
Pada tahap mengenali huruf anak memerlukan cara-cara untuk mengetahu maksud
dari kata-kata itu. Memahami bunyi huruf pertama akan memberikan petunjuk yang
baik, namun demikian langkah tersebut bukanlah cara terbaik untuk mengajari
anak membaca. Bagi anak-anak hal tersebut terlalu rumit untuk di pahami.
4. Bunyi dan
Nama Huruf
Sebagai orang dewasa di sekitar anak, kita wajib mengajari
anak bunyi yang di hasilkan dari setiap huruf. Akan tetapi biasanya sedikit
susah mempelajari huruf dan bunyinya sekaligus.
5. Alfabet
Banyak sekali mainan dan buku dalam bentuk alfabet yang bisa
membantu anak dalam mempelajari bentuk dan bunyi huruf-huruf, sebagai orang
dewasa sebaiknya kita tidak perlu tergesa-gesa mengajari anak urutan alfabet,
ajaklah mereka mengenal urutan alfabet melalui permainan.
Melakukan Permainan
Cara terbaik untuk membantu anak belajar membaca adalah
dengan mengajari membacakan buku baginya dan bersamanya serta mempunyai
berbagai macam buku yang menarik dan bervariasi yang akan membuat anak tertarik
untuk belajar membacanya.
Permainan Bahasa Untuk Melatih Kemampuan Menulis
Keterampilan tangan anak yang perlu di tingkatkan pada usia
taman kanak-kanak adalah menulis. Keterampilan tangan anak dalam menulis
kata-kata berkembang lebih perlahan di bandingkan dengan ketrampilan
membacanya. Anak harus belajar memegang pensil dengan ibu jari dan telunjuknya
serta jari tengah sekitar 3 cm dari ujung jari. Anak yang kidal atau yang biasa
menggunakan tangan kirinya harus memegang lebih jauh dari ujung jarinya
sehingga apa yang di tulisnya dapat terlihat.
Hipotesis Tindakan
Jika permainan bahasa diterapkan dengan tepat dapat meningkatkan
kemampuan berbicara anak kelompok B TK Al Fattah Singkut Sarolangun.
Rencana Perbaikan
Informasi Subjek
Penelitian
Lokasi
Penelitian ini
dilaksanakan di TK Al Fattah Kelompok B Desa Payolebar Kecamatan Singkut
Kabupaten Sarolangun Jambi Tahun Ajaran 2013 / 2014.
Waktu
Penelitian ini
dilaksanakan Sejak tanggal 03 Maret 2014 Sampai Tanggal 14 Maret 2014.
Tema Pembelajaran
Tanggal 3 Maret 2014
sampai 7 Maret 2014 Tema Alat komunikasi sub tema Televisi, Radio, Telepon,
Pada Siklus I, Tanggal 10 Maret 2014 sampai 14 Maret 2014 Tema Alat Komunikasi
Sub Tema Amplop, Koran, Majalah pada Siklus II.
Kelompok dan Karakteristik
Berdasarkan data yang ada
di tentukan karakteristik Anak TK AL FATTAH Kelompok B sebagai berikut : 11
Orang Anak Pekerjaan Orang Tuanya Adalah Petani, 5 Orang Anak Pekerjaan Orang
Tuanya Adalah Buruh, 4 Orang Anak Pekerjaan Orang Tuanya Adalah Swasta
Deskripsi Rencana Tiap
Siklus
Siklus I
1. Rencana
Pelaksanaan
Untuk rancangan pada
siklus 1 dengan tema alat-alat komunikasi dan televisi, radio, telephone.
Dengan tujuan meningkatkan kemampuan berbicara melalui permainan bahasa dengan
langkah-langkah perbaikan dengan mengidentifikasi masalah yaitu kurangnya
kemampuan anak dalam berbicara dan setelah di analisis penyebab masalah yang terjadi
adalah guru kurang aktif mengajak berbicara anak. Maka hal yang perlu di
lakukan adalah dengan membuat berbagai kegiatan dengan teknik permainan bahasa.
2. Prosedur
Pelaksanaan
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus I antara
lain, membuat Rencana Kegiatan Harian ( RKH ). Di siklus I dilaksanakan 3
kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada RKH
tanggal 3 maret 2014 anak-anak melakukan kegiatan bermain susun kata atau
huruf.
3. Rencana
Pengamatan / Pengumpulan Data/ Instrumen
a. Rencana
Pengamatan
Berdasarkan pengamatan
dari siklus 1 dengan 5 SKH dapat di simpulkan
bahwa penulis dapat mengamati reaksi anak terhadap metode pengajaran
yang penulis berikan sehingga perlu banyak perbaikan.
b. Pengumpulan
data
dari siklus I dengan tema alat komunikasi sub tema telepon,
televisi, dan radio masih perlu di tingkatkan lagi karena masih ada beberapa
anak yang belum memahami dan mencapai target.
c. Instrumen
beberapa instrumen
yang digunakan antara lain : observasi, unjuk kerja, dan penugasan.
4. Rencana
Refleksi
Dari kegiatan yang
dilakukan pada siklus I dengan 5 SKH dapat di simpulkan bahwa anak masih belum
aktif dalam bercakap-cakap sehingga kegiatan ini perlu di ulang dan di
lanjutkan dengan perbaikan selanjutnya. Dan hasil refleksi tersebut akan di
gunakan untuk perbaikan selanjutnya.
Siklus II
1. Rencana
Pelaksanaan
Untuk rancangan pada
siklus II dengan tema alat-alat komunikasi dan televisi, radio, telephone.
Dengan tujuan meningkatkan kemampuan berbicara melalui permainan bahasa dengan
langkah-langkah perbaikan dengan mengidentifikasi masalah yaitu kurangnya
kemampuan anak dalam berbicara dan setelah di analisis penyebab masalah yang
terjadi adalah guru kurang aktif mengajak berbicara anak. Maka hal yang perlu di
lakukan adalah dengan membuat berbagai kegiatan dengan teknik permainan bahasa.
2. Prosedur
Pelaksanaan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus II antara lain :
pembuatan Recana Kegiatan Harian ( RKH ) pada siklus II dilakukan
kegiatan-kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
3. Rencana
Pengamatan / Pengumpulan Data/ Instrumen
a. Pengamatan
Berdasarkan pengamatan dari siklus II dengan 5 SKH dapat di
simpulkan bahwa melalui permainan bahasa
dapat meningkatkan kemampuan berbahasan anak dengan penilaiian yang lebih baik
dari sebelumnya.
b. Pengumpulan
Data
siklus II ini dapat di simpulkan bahwa pada tema alat
komunikasi sub tema surat, amplop, majalan dan koran dapat dilihat sudah
maksimal karena anak sudah dapat melakukan kegiatan dengan baik.
c. Instrumen
adapun instrumen yang digunakan antara lain observasi, unjuk
kerja, dan penugasan.
4. Rencana
Refleksi
Dari kegiatan yang dilakukan pada siklus II dengan 5 SKH
dapat di simpulkan bahwa anak TK Al Fattah singkut sudah menunjukkan
peningkatan yang lebih baik.
Hasil dan Pembahasan
Hasil Pengamatan Siklus I
Dari hasil pengamatan siklus 1 dapat diperoleh hal-hal antara
lain : anak termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru,
tetapi belum maksimal anak memahami penjelasan dari guru, dengan demikian masih
perlu banyak perbaikan pada siklus selanjutnya. Untuk perbaikan siklus I dengan
lima kali pertemuan dari tanggal 03 Maret 2014 sampai 07 Maret 2014 dengan tema
alat komunikasi sub tema telepon, televisi, radio dengan tujuan perbaikan meningkatkan kemampuan
berbicara anak
hasil yang di capai anak dalam siklus I
No
|
Nama
Anak
|
INDIKATOR
: KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI PERMAINAN BAHASA
|
||||||||||||||
03 Maret 2014
|
04 Maret 2014
|
05 Maret 2014
|
06 Maret 2014
|
07 Maret 2014
|
||||||||||||
·
|
Ö
|
o
|
·
|
Ö
|
o
|
·
|
Ö
|
o
|
·
|
Ö
|
o
|
·
|
Ö
|
o
|
||
1
|
AYIA AZURA
|
o
|
Ö
|
o
|
·
|
·
|
||||||||||
2
|
AZKA NALENDRA
|
o
|
o
|
o
|
o
|
o
|
||||||||||
3
|
AZKI YATUL LUTFI
|
Ö
|
·
|
Ö
|
·
|
·
|
·
|
|||||||||
4
|
ASTI
|
Ö
|
·
|
·
|
·
|
·
|
||||||||||
5
|
ABINAIA
|
o
|
o
|
o
|
o
|
o
|
||||||||||
6
|
DANIS
|
o
|
Ö
|
o
|
·
|
·
|
||||||||||
7
|
FATIH
|
o
|
o
|
Ö
|
Ö
|
|||||||||||
8
|
FARHAN
|
o
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
||||||||||
9
|
FAHRI
|
·
|
·
|
·
|
·
|
·
|
||||||||||
10
|
AMEL
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
||||||||||
11
|
HILAL
|
·
|
·
|
·
|
·
|
·
|
||||||||||
12
|
RISKA
|
Ö
|
o
|
·
|
Ö
|
·
|
||||||||||
13
|
HABIBAH
|
Ö
|
Ö
|
·
|
·
|
·
|
||||||||||
14
|
ELA RIANA
|
o
|
o
|
o
|
o
|
o
|
||||||||||
15
|
ELVI RIANI
|
o
|
o
|
·
|
·
|
Ö
|
||||||||||
16
|
MAULA
|
o
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
||||||||||
17
|
ZAHRA
|
·
|
Ö
|
o
|
·
|
·
|
||||||||||
18
|
ALIF
|
·
|
o
|
·
|
·
|
o
|
Ö
|
o
|
·
|
|||||||
19
|
NILAM
|
·
|
Ö
|
·
|
·
|
o
|
Ö
|
o
|
·
|
|||||||
20
|
DIAR
|
·
|
Ö
|
·
|
·
|
o
|
Ö
|
o
|
·
|
Keterangan
Simbol Penilaiaan :
o
: Anak Belum Mampu
Melaksanakan Kegiatan
Ö
: Anak Hanya Mampu
melaksakan sebgaian kegiatan
·
: Anak Sudah Mampu
Melaksanakan Kegiatan
Hasil Pengamatan Siklus II
Untuk skenario perbaikan pada siklus II dengan lima SKH pada
tanggal 10 Maret sampai 14 Maret 2014 dengan tema alat komunikasi sub tema
surat, amplop majalah koran akan dilakukan perbaikan meningkatkan kemampuan berbicara
anak melalui permainan bahasa.
hasil yang di
capai anak dalam siklus II
No
|
Nama
Anak
|
INDIKATOR
: KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI PERMAINAN BAHASA
|
||||||||||||||
10 Maret 2014
|
11 Maret 2014
|
12 Maret 2014
|
13 Maret 2014
|
14 Maret 2014
|
||||||||||||
·
|
Ö
|
o
|
·
|
Ö
|
o
|
·
|
Ö
|
o
|
·
|
Ö
|
o
|
·
|
Ö
|
o
|
||
1
|
AYIA AZURA
|
·
|
·
|
·
|
·
|
|||||||||||
2
|
AZKA NALENDRA
|
·
|
·
|
·
|
·
|
|||||||||||
3
|
AZKI YATUL LUTFI
|
·
|
·
|
·
|
·
|
·
|
||||||||||
4
|
ASTI
|
Ö
|
·
|
·
|
·
|
|||||||||||
5
|
ABINAIA
|
·
|
·
|
·
|
·
|
·
|
||||||||||
6
|
DANIS
|
·
|
·
|
·
|
·
|
·
|
||||||||||
7
|
FATIH
|
·
|
·
|
Ö
|
Ö
|
|||||||||||
8
|
FARHAN
|
·
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
||||||||||
9
|
FAHRI
|
·
|
·
|
·
|
·
|
·
|
||||||||||
10
|
AMEL
|
·
|
·
|
·
|
·
|
·
|
||||||||||
11
|
HILAL
|
·
|
·
|
·
|
·
|
·
|
||||||||||
12
|
RISKA
|
·
|
·
|
·
|
·
|
·
|
||||||||||
13
|
HABIBAH
|
·
|
·
|
·
|
·
|
·
|
||||||||||
14
|
ELA RIANA
|
Ö
|
·
|
Ö
|
·
|
·
|
||||||||||
15
|
ELVI RIANI
|
·
|
·
|
·
|
·
|
·
|
||||||||||
16
|
MAULA
|
o
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
||||||||||
17
|
ZAHRA
|
·
|
·
|
·
|
·
|
|||||||||||
18
|
ALIF
|
·
|
·
|
Ö
|
·
|
·
|
||||||||||
19
|
NILAM
|
·
|
Ö
|
·
|
o
|
Ö
|
o
|
·
|
||||||||
20
|
DIAR
|
·
|
·
|
·
|
·
|
·
|
Keterangan
Sybmol Penilaiaan :
o
: Anak Belum Mampu
Melaksanakan Kegiatan
Ö
: Anak Hanya Mampu
melaksakan sebgaian kegiatan
·
: Anak Sudah Mampu
Melaksanakan Kegiatan
Pembahasan Setiap Siklus
Pembahasan Siklus I
Dapat dilihat dari rata-rata hasil observasi anak terhadap
tingkat kemampuan berbicara melalui permainan bahasa anak masih kurang. Pada
siklus 1 pertemuan 1 dari 10 orang anak terdapat 5 orang yang mendapat
penilaian kurang, 3 orang anak anak seda dan 2 orang anak-anak mendapat
penilaiaan baik. Pada pertemuan 2 dari 10 orang anak terdapat 3 orang mendapat
penilaiian kurang, 6 orang anak mendapat penilaian sedang dan 1 orang mendapat
penilaian baik. Pada pertemuan 3dari 10 orang anak 2 orang anak mendapat
penilaian kurang, 5 orang anak mendapat penilaian sedang, dan 3 orang anak
mendapat nilai baik. Pada pertemuan 4 dan 5
dari 10 orang anak terdapat 1 orang mendapat penilaian kurang dna 4
orang mendapat penilaian sedang dan 5 orang mendapat penilaian baik, maka
kegiatan ini di lanjutkan dengan perbaikan berikutnya.
Pembahasan Siklus II
Pada siklus II ini terdapat 10 orang anak pada pertemuan 1
ada 2 orang anak yang mendapatkan penilaian yang kurang, 5 orang anak mendapat
penilaian sedang dan 3 orang anak mendapatkan penilaian baik. Pada pertemuan
dua dan 3 terdapat 6 orang anak
mendapatkan penilaian sedang dan 4 orang anak mendapatkan penilaiaan baik. Pada
pertemuan 4 dari 10 orang anak terdapat 5 orang anak mendapatkan penilaian
sedang, 2 orang anak mendapat penilaiian kurang dan 3 orang anak mendapat
penilaian baik. Sedangkan pada pertemuan 5 terdapat 4 orang anak dari 10 anak
yang mendapat penilaiaan baik, hal ini menunjukkan bahwa perbaikan yang
dilakukan guru berhasil.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Dengan di terapkannya permainan bahasa mampu meningkatkan
kemampuan bahasa anak khusunya berbicara anak kelompok B TK Al Fattah. Pada
Siklus I dilaksanakan permainan secara klasikal anak mencapai kemampuan 40% sedangkan pada Siklus II dilaksanakan
permainan secara berkelompok kemampuan berbicara anak
meningkat mencapai 80% dengan demikian dapat di simpulkan bahwa dengan
permainan bahasa dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak kelompok B TK Al
Fattah.
Saran
Untuk semua
guru pendidik anak usia dini diharapkan mengikuti aturan pengunaan metode yang
tepat. Karena dengan metode yang tepat akan memaksimalkan tujuan hasil belajar
anak. Oleh sebab itu diharapkan kepada semua pendidik anak usia dini untuk
dapat menggunakan permainan bahasa secara berkelompok agar dapat meningkatkan
kemampuan bahasa anak khususnya berbicara.
Daftar Pustaka
Aisyah,Siti.dkk.2007. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan
Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka.
Dhieni Nurbiana dkk.2009 metode pengembangan bahasa.Jakarta :
Universitas Terbuka.
Gunarti, Winda dkk.2010. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan
Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka.
Masitoh, dkk. 2008 . Strategi Pembelajaran TK. Jakararta :
Universitas Terbuka.
Masfitoh. Takdirotun dkk
2012. Pengembangan Kecerdasan Majmuk.
Jakararta : Universitas Terbuka.
Sujiono. bambang,dkk 2009.
Metode Pengembangan Kognitif. Jakararta
: Universitas Terbuka.
Sujiono. Yuliani
Nuraini,dkk 2009. Metode Pengembangan
Kognitif. Jakararta : Universitas Terbuka.
Zaman.Badru.dkk 2005 . Media dan Sumber Belajar TK. Jakararta :
Universitas Terbuka.
0 Response to "Contoh Karya Ilmiah Tentang : MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK "
Post a Comment