BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kognitif, Pengembangan Kognitif, Pengembangan Berhitung
1. Kognitif
a. Pengertian
Kognitif
adalah cara berfikir anak dengan menggunakan intelegensinya bagaimana anak
dapat berfikir, dapat memecahkan masalah, mempertimbangkan masalah sehari-hari
yang ada dilingkungan sekitar anak berada atau hidup.kognitif adalah suatu
proses berpikir yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan
mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa ( Sujiono, dkk. 2009 : 1.3 )
Setiap
manusia hidup didunia ini dari muali dia kecil sampai tua pasti akan menemui masalah
masalah dalam hidupnya. Masalah tersebut mampu tidak mampu harus kita hadapi,
maka dengan alasan tersebut kognitif harus ditanamkan ke anak sejak usia dini,
agar kelak menjadi manusia yang dapat mengatur diri sendiri, dapat menyesuaikan
hidup dimanapun, di lingkungan apapun berada.
Kognitifnya
baik, maka akan baik pula intelegensinya, artinya kita dapat mengetahui
bagaimana tingkat kemampuan anak dalam kehidupan atau bidang pendidikan, pandai
atau bodohnya anak dapat kita ketahui dari intelegensi atau kognitif.
2. Pengembangan Kognitif
a. Pengertian
Perkembangan
kognitif adalah suatu perkembangan pada anak dimana anak dapat menumbuhkan rasa
ingin tahu terhadap alam sekitar. Alam dimana anak hidup dan bekembang, anak
mampu mengeksplorasi melalui panca indranya. Indra yang dimaksud adalah anak
dapat meraba, membau, merasa dan lain-lain.
Pengembangan
kognitif merupakan perkembangan yang ditujukan kepada anak untuk mendorong
kemampuan berfikir logis, mengolah informasi, Kapasitas berfikir, memorisasi,
penalaran, akuisisi, konsep, klasifikasi, pemecahan masalah, dan pemusatan
pikiran atau perhatian ( Gunarti, dkk.2012:1.34).
b. Tujuan Pengembangan Kognitif
Setiap
hal yang kita lakukan tidak lepas dari untuk apa harus dilakukan, dengan kata
lain setiap perbuatan atau perilaku yang kita lakukan pasti ada tujuannya.
Begitupun tujuan pengembangan kognitif
harus dilakukan?
Adapun
tujuan pengembangan kognitif diarahkan pada kemampuan auditory, visual taktil,
kinestetik, aritmatika, geometri dan sains pemulaan ( Sujiono,dkk.2009:2.14 ).
Dari
tujuan-tujuan pengembangan kognitif diatas dapat diuraikan penjelasan satu
persatu, sebagai berikut :
Auditory
( audio ) adalah kemampuan ini berhubungan dengan indra pendengaran, bunyi atau
suara. Berbagai macam suara yang sering di dengar oleh indra pendengaran harus
dikenali dan dikembangkan oleh anak. contohnya : mendengar suara burung,
mendegar perintah-perintah sederhana, mengebal lagu anak yang disukai dan
lain-lain.
Visual
adalah pengembangan ini berhubungan dengan kemampuan penglihatan, pengamatan,
perhatian, tanggapan, ide, pendapat anak terhadap lingkungan. contohnya :
mengenal benda-benda di lingkungan sekitar, membandingkan, menyempurnakan
gambar yang masih janggal dan lain sebagainya.
Taktil
adalah pengembangan ini berhubungan dengan kemampuan indra peraba. contohnya :
mengenal konsep halus kasar, mengenal tebal tipis, bersih kotor, panas dingin
dan lain-lain.
Kinestetik
adalah pengembangan ini berhubungan
dengan kemampuan, kelancaran ketrampilan / gerak tangan ( motorik halus ) contoh : finger painting,
melukis, menjiplak, mewarnai, menjahit, merobek, memegang pensil dan
mengunting.
Aritmatika adalah pengembangan ini berhubungan dengan
kemampuan berhitung atau konsep berhitung permulaan. contoh : mengenali angka,
membilang angka,menyebut konsep bilangan dengan lambang bilangan, dan mengenal
penambahan dan pengurangan.
Geometri
adalah pengembangan ini berhubungan dengan konsep benda dan ukuran. contoh :
menggolongkan benda menurut bentuk warna dan ukuran, menghubungkan benda yang
sewarna sebentuk dan seukur, mengenal konsep panjang pendek, tinggi rendah,
berat ringan dan sebagainya.
Sains
permulaan adalah pengembangan ini berhubungan dengan berbagai percobaan dan
demonstrasi. contoh : eksplorasi benda-benda di lingkungan sekitar,
menyampaikan pengalamanya, mengadakan percobaan-percobaan dengan alat dan bahan
yang mudah di dapat.
c. Manfaat Pengembangan Kognitif
Dengan
dikembangkannya kemampuan kognitif, maka ada beberapa manfaat yang didapat
antara lain : anak mampu memecahkan persoalan-persoalan dalam hidupnya, anak
mampu mengenal nama, sifat-sifat ciri khas benda di sekitarnya, anak mampu
mengenal persamaan dan perbedaan, anak dapat memanfaatkan apapun yang ada, anak
dapat lebih kreatif, meningkatkan pengetahuan dan daya nalar, meningkatkan
kemampuan berbahasa dan daya ingat, anak mampu menciptakan kreasi-kreasi
menggunakan benda-benda.
d. Media Pengembangan Kognitif
Media
adalah seperangkat alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan sebuat
tema pembelajaran, dengan kata lain alat untuk menyampaikan sebuah tema agar
anak didik dapat memahami apa yang disampaikan oleh guru.
Media
yang biasanya di pakai dalam pembelajaran
di TK adalah media yang biasa atau sering dilihat oleh anak didik di
lingkungan tempat tingglanya, media yang mudah di dapat seperti batu, kerikil ,
botol-botol, plastik, tanaman-tanaman, mobil-mobilan atan menggunakan
gambar-gambar yang di pahami anak.
Penggunaan
media yang tepat dalam mengembangkan kognitif akan mendapat hasil positif dari
setiap kegiatan pembelajaran.
Tujuan
dan fungsi media dalam pengembangan kognitif antara lain, merangsang anak
melakukan kegiatan, fikiran, atau meneliti, alat bantu mencapai tujuan
maksimal, menghilangkan verbalisme, mengembangkan kreativitas, melaksanakan
tugas yang diberikan, melatih kepekaan berfikir sebagai alat permainan, sebagai
keperluan anak dalam melaksanakan tugas yang diberikan
guru(Sujiono,dkk.2009:8.6)
e. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
Kognitif
Ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kognitif antara lain :
keturunan ( Hereditas ), lingkungan kematangan, pembentukan minat dan bakat,
dan kebebasan.( Sujiono, dkk. 2009 : 1.25 ).
3. Pengembangan Berhitung
a. Pengertian Berhitung
Berhitung
merupakan cara mengetahui atau mengukur ada berapa angka dan bilangan,
berhitung dapat dilakukan secara sengaja, dapat dilakukan dimanapun berada,
baik disekolah, dirumah, dikebun, dan lain-lain.
Berhitung
termasuk dalam kecerdasan matematika dan alami. Kecerdasan ini mampu mengolah
angka materi program dalam kurikulum yang dapat mengembangkan kecerdasan
matematika antara lain : Bilangan, beberapa Pola perhitungan, pengukuran,
geometri, statistika, peluang, pemecahan masalah, logika ( Sujiono,dkk.2009 :
6.15 )
Pengembangan
berhitung harus ada di kegiatan pembelajaran TK, Karena pengembangan itu sangat
penting sebagaimana aspek-aspek pengembangan lain. Kemampuan berhitung
ditanamkan sejak usia dini agar anak dapat memaksimalkan kecerdasan ini
menjelang dan menuju jenjang sekolah ke tingkat yang lebih tinggi.
Berhitung
lebih tepat di terapkan pada kegiatan bermain dan bermain, dengan bermain anak
akan lebih menikmati belajarnya sesuai dengan suasana hatinya. Suasana hati
yang santai, gembira, akan memaksimalkan hasil pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran akan diserap dan diterima anak dengan baik. Berhitung bukan
pembelajaran yang mudah, tetapi perlu trik-trik dan metode yang tepat untuk
melakukanya, apa lagi anak usia dini bukan manusia dewasa kecil, yang harus
dimasukin pembelajaran dengan sesuka hati, sekehendak gurunya, tapi harus
mengingat tahap umurnya.
b. Tujuan Pengembangan Berhitung
Pengembangan
berhitung mempunyai beberapa tujuan, yaitu : merangsang anak untuk mengenal
angka, merangsang anak untuk mengenal konsep bilangan, mengenalkan anak tentang
penjumlahan, pengurangan, dan mengenalkan kepada anak bagaimana bentuk angka-angkat.
Angka-angka
yang diperkenalkan untuk TK Kelompok B antara angka 1-20, tidak harus sampai
angka-angka yang banyak dan rumit, sesuai dengan tahap perkembanganya.
c. Manfaat Pengembangan Berhitung
Pengembangan
berhitung bermanfaat untuk : Anaka Mampu mengenal angka, mengenal bilangan,
penjumlahan, pengurangan dan mampu mengenal bentuk-bentuk angka. Mampu
menyebutkan urutan bilangan, mengenal konsep angka sama dan tidak sama.
d. Media Pengembangan Berhitung
Media
merupakan alat dan bahan yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan
berhitung. Media ini harus mudah di dapat, tidak berbahaya untuk anak, menarik
perhatian dan motivasi anak ( Sujiono, dkk. 2009 : 1.25)
Media
yang digunakan untuk mengenalkan anak berhitung, adalah media angka-angka,
permainan angka, permainan hitungan, menyanyi dan teka-teki angka jumlah. Dari
media-media diatas dapat diuraikan satu persatu.
1. Media Angka
Merupakan
kegiatan pembelajaran yang menggunakan angka-angka. Kegiatan pembelajaran ini
mempunyai tujuan untuk menumbuhkan rasa teratarik pada angka-angka
2. Permainan Angka
Bertujuan
merangsang anak untuk suka dan mulai mengenal angka dan kemampuan
mengidentifikasi jumlah dan simbolnya.
Contoh
:
- kartu huruf dikembangkan bentuknya ke
kartu angka satu sisi bertulis angka, satu sisi ada gambarnya sejumlah angka
tersebut.
3. Permainan Hitung
Bertujuan
untuk merangsang kemampuan membilang atau menghitung pada anak TK. Berhitung
ini dapat digunakan macam-macam benda antara lain : daun, batu, koin, gambar,
balok, pensil, crayon dan lain sebagainya.
Permainan
hitung merangsang anak senang menghitung dan memahami jumlah, hal ini harus ada
pada setiap lembaga pendidikan, segala kegiatan bermain harus dikaitkan dengan
kegiatan berhitung. Berhitung dengan rutin tanpa di paksa atau ditekankan
anak-anak akan terbiasa dengan angka dan hitungan.
4. Menyanyi Angka
Merangsang
anak terhadap angka dapat dilakukan dengan bernyanyi. Sambil bernyanyi seorang
pendidik harus menampilkan bentuk angka-angkanya. Jadi menyanyi dapat
menyetarakan ucapan anak dengan pemahaman angkanya.
5. Teka-teki Angka dan Jumlah
Bertujuan
merangsang kepekaan anak terhadap simbol angka merupakan salah satu permainan
yang disukai anak-anak. Teka-teki dapat diartikan sebagai cara mengenalkan anak
terhadap angka dengan cara tebak-tebakan, yang disarankan sebagai berikut :
-
Anak dipancing atau diminta untuk
menyebutkan angka berapa yang akan di buat oleh Ibu Guru. Seandainya masih
salahpun tidak di benarkan harus di hukum atau dimarahi, tetapi lebih diarahkan
supaya menjadi benar. Apapun anggapan atau tebakan anak, pujilah untuk menjaga
perasaannya.
Dan
selanjutnya setelah anak-anak mampu mengenal angka-angka, lalu ajak anak untuk
bermain hitungan. Cara-caranya antara lain :
1. Ajak
anak-anak untuk menghitung, mengenalkan penjumlahan misalnya
-
Guru menunjukkan satu permen punya ibu
guru, terus ibu guru beli lagi satu jadi berapa permen ibu sekarang ?
2. Kemudian
kedua permen itu di tunjukkkan secara bersamaan sambil di hitung “ Satu di
tambah satu jadi dua”
3. Keluarkan
bola berwarna merah dua buah lalu keluarkan lagi bola berwarna kuning dua buah
“dua bola merah di tambah dua bola kunig jadi berapa jumlah bola semuanya?
Lakukan
dengan menghitung secara bersama-sama.
Selain
hal-hal permaianan diatas, masih banyak lagi permainan-permainan yang lain yang
dapat dilakukan seorang guru untuk merangsang kemampuan anak TK kelompok B.
e. Indikator Kecerdasan Matematis – Logis
Kecerdasan
Matematis- logis memiliki beberapa indikator, Amstrong 2013 ( dalam Musfiroh
2012 :3.5 )
a. Dapat Menghitung angka diluar kepala
dengan mudah dan cepat
anak-anak
yang mencapai perkembangan optimal mampu memecahkan soal hitungan (Mencongak)
dari perhitungan sederhana kerumit.
b. Suka dengan bidang matematika (berhitung)
mereka menikmati, menyukai dan hobi dengan kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan hitung menghitung dan perhitungan dengan menggunakan rumus.
c. Senang memecahkan masalah atau teka-teki
menurut pikiran, nalar secara logika ( logis )
d. Senang membuat eksperimen atau pertanyaan
mereka
menggunakan hukum logika untuk melakukan hipotesis atau percobaan-percobaan.
e. Selalu mencari pola, keteraturan, atau
urutan logis dalam berbagai hal, tertarik pada pekembagan-perkembangan baru di
bidang sains sedangkan indikator kecerdasan berhitung anak TK antara lain :
a. Anak
memiliki kepekaan terhadap angka dan nomor senang melihat angka cepat
menghitung benda-benda yang dimiliki, cepat mengguasai simbool angka dan
pembilangan, mengidentifikasi dengan baik angka-angka yang ada pada uang.
b. Anak tertarik dengan angka-angka yang
terdapat pada kalkulator, suka bermain kalkulator, memencet-mencet tombol yang
ada pada kalkulator, senang dengan angka-angka yang keluar pada layar,
menggunakan kalkulator untuk menambah dan mengurang.
Jadi
kecerdasan matematis ( berhitung ) dapat dilihat pada anak usia dini dengan
mengetahui indikator-indikator atau ciri-ciri anak yang dapat kita baca dari
kebiasaan, sikap sehari-hari terhadap lingkungan sekitar. Indikator seperti
peka terhadap angka-angka, tertarik pada kalkulator Karena dalam kalkulator
terdapat angka-angka.
f. Menjumlah
Artinya
mengukur atau menentukan bilangan Pernyataan angka pertama di tambah angka
kedua jadi angka berapa. Dengan kata lain mengukur dua buah angka dengan cara
digabungkan atau di campur.
Penjumlahan
pada anak TK menggunakan benda-benda yang aman mudah di dapat dan dapat
dimanfaatkan semua umur
Contoh
: “ibu guru mempunyai balon dua buah, lalu ibu guru membeli lagi satu balon,
ada berapa balon ibu guru sekarang”
g. Mengurang
Artinya
mengukur suatu bilangan dengan cara dihilankan atau di buang maka sisanya
berapa.
Contoh
: dengan menggunakan lagu lima anak bebek pergi berenang, naik kegunung lalu
menghilang, induk bebek memanggil wek..wek, hilang satu tinggal berapa?
B. Metode Pengembangan Kognitif
Metode
merupakan bagian dari cara atau materi yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran agar pelaksanaanya dapat menciptakan hasil belajar dan tujuan
tercapai secara maksimal.
Tidak
semua metode yang digunakan seorang guru tepat sasaran, untuk menentukan metode
pembelajaran harus di pikirkan telebih dahulu, kira-kira metode apa yang harus
digunakan banyak sekali metode-metode dalam pengembangan kemampuan anak usia
dini ( Sujiono,dkk.2009 :7.5 ): metode bermain, metode pemberian tugas, metode
demonstrasi, metode tanya jawab, metode mengucapkan syair, metode eksperimen /
percobaan, metode bercerita, metode karyawisata, metode dramatisi. Untuk lebih
jelasnya akan diuraikan satu persatu dari setiap metode-metode diatas.
Metode
bermain adalah bermain merupakan kegiatan alami anak-anak dalam aktivitasnya
anak dominan dengan bermain, baik dirumah, disekolah, atau dimanapun berada.
anak selalu bermain. Dan bermain.
begitupun dalam kegiatan belajar anak akan senang apabila dilakukan dengan
bermain. Belajar anak tk di kenal dengang semboyan “bermain sambil belajar”. Dalam
bermain anak dapat tumbuh sesuai usianya, dilakukan secara spontan, tidak ada
paksaan dari siapapun, bermain sesuka hati, bermain memberikan dunia khayal
anak-anak dan masih banyak nilai-nilai yang lain yang terdapat dalam kegiatan
bermain. Berapa besarnya nilai bermain bagi anak-anak, bermain adalah
segalanya, apapun keadaan dan suasana hatinya bila di iringi dengan bermain
maka akan terobati dan sikap menjadi netral kembali.
Sesuatu
yang menyenangkan bagi anak-anak akan merangsang semua aspek kognitif dan
bahkan aspek perkembangan lainya. Anak tidak dapat dipisahkan dari dunia
bermain.
Metode
pemberian Tugas adalah pemberian tugas dilakukan sesuai dengan tahap
perkembangan dan usia anak. Pemberian tugas harus di informasikan kepada anak
didik dengan bahasa yang dapat dimengerti tidak boleh terlalu rumit, yang bisa
membuat perasaan anak seolah-olah di paksa untuk berbuat.Pemberian tugas harus
diinformasikan kepada anak didik denga berulang-ulang. Tidak cukup hanya satu
kali. Anak-anak buka orang dewasa dengan ukuran mini, mereka adalah anak-anak
yang masih perlu batasan dalam segala hal. Maksud pendidikan tidak boleh
dipaksakan kepada anak.
Metode
demosntrasi merupakan sebuah metode yang mempergunakan atau mempertunjukkan
bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara mainya. Yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran.
Metode
tanya jawab merupakan salah satu metode dalam kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dengan cara anak didik di beri pertanyaan terbuka. Pertanyaan yang
tidak hanya di jawab ya/tidak. Tetapi pertanyaan yang membutuhkan jawaban untuk
melatih bahasa anak, cara anak mengungkapkan ide dan gagasanya.
Metode pembelajaran yang menggunakan syair / ucapan yang menarik
agar anak didik dapat tertarik dengan apa yang pendidik atau guru maksud. pembelajaran
pada sebuah tema tertentu dilafalkan dalam sebuah syair. metode percobaan adalah
sebuah metode yang dilakukan dengan melakukan sebuah percobaan/eksperimen.
Kemudian anak boleh dipersilahkan untuk mencoba dan bereskpolrasi sesuai
nalarnya masing-masing.
Metode bercerita merupakan suatu metode menerangkan pembelajaran
dengan bercerita atau menerangkan sesuatu dengan ucapan lisan. Tetapi ceritanya
pun harus dapat menarik perhatian anak, anak dapat mengikuti dengan baik.
Metode Karyawisata adalah metode yang mengajak anak didik terjung
langsung di lapangan atau di alam, anak langsung dapat melihat objek dengan
indranya. Anak diberi kesempatan sebanyak-banyaknya untuk meneliti, merasakan,
melihat dan sebagainya. Dengan metode karyawisata anak akan lebih merasa senang
bermain bebas.
Metode dramatisi merupakan suatu cara yang digunakan seorang guru
untuk menyampaikan maksud pembelajaran melalui drama atau lakon.
Dari beberapa metode yang sudah disebutkan diatas maka penulis ingin
memilih metode yang ke Delapan yaitu
metode karyawisata.
1.
Metode Karyawisata
a.
Pengertian
Metode Karyawisata adalah metode yang mengajak anak didik langsung
melihat secara nyata apa yang ada di lingkungan sekitar. Anak dapat melihat apa
yang tidak terdapat di dalam kelas.
Perkembangan anak akan lebih maksimal apabila anak dapat menggunakan
panca indranya secara optimal, segala sesuatu yang di tangkap oleh panca
indranya akan tersimpan didalam memorinya yang akan teringat sampai kapanpun.
b.
Tujuan
Penggunaan Metode Karyawisata bertujuan agar aspek-aspek.
Perkembangan yang dimaksud akan tercapai secara maksimal, usia dini merupakan
usia dimana anak menyukai hal-hal yang nyata. Anak tidak akan mengerti apabila
hanya dijelaskan atau di informasikan melalui lisan tanpa ada alat peraga atau
medianya.
c.
Manfaat
Metode karyawisata dapat bermanfaat bagi :
1.
Anak TK
a.
Anak merasa bebas mengungkapkan
pikiranya
b.
Anak menemukan sesuatu yang
tidak ditemukan di kelas
c.
Anak-anak dapat membangun
pengetahuanya sendiri
d.
Anak mampu menarik kesimpulan
sendiri dari apa yang dilihatnya
2.
Guru
a.
Dapat menambah kreatifitas guru
b.
Dapat meningkatkan tujuan
pembelajaran
c.
Dapat lebih mudah menciptakan
konsentrasi dan minat belajar anak
d.
Memudahkan guru dalam
menyampaikan informasi kegiatan pembelajaran
d.
Langkah-Langkah Metode
Karyawisata
Langkah-langkah atau rancangan persiapan karyawisata oleh guru antara
lain : menetapkan sasaran atau lokasi sesuai dengan tema pembelajaran, merumuskan
program kegiatan, mengadakan hubungan dan pengenalan lokasi karyawisata, koordinasi
dengan pihak tempat karyawisata, menyiapkan bahan dan alat yang digunakan, membuat
kesepakatan bersama anak tentang tata tertib dan aturan main, Izin dan
persiapan dengan orang tua, apersepsi pendidik dikelas kepada anak tentang
tempat wisata yang akan di tuju ( Gunarti, dkk.2012 :8.10 ).
e.
Beberapa Sasaran Karyawisata
Sasaran Metode Karyawisata antara lain : dunia binatang, dunia
tanaman, dunia kerja dan kehidupan manusia (Gunarti,dkk. 2012 : 8.6)
f.
Kelebihan / Keunggulan Metode
Karyawisata
Kelebihanya antara lain : metode karyawisata menerapkan kepada anak
untuk memanfaatkan alam sekitar, metode karyawisata merangsang anak untuk
memperoleh pengalaman-pengalaman yang nyata, metode karyawisata mampu menambah
pengetahuan yang nyata bagi anak yang tidak anak dapatkan di dalam kelas (
Gunarti, dkk.2012:8.13).
g.
Kekurangan metode karyawisata
Kekurangannya antara lain : memerlukan kerjasama dengan banyak pihak,
memerlukan banyak persiapan, Perlu pengawasan ekstra terhadap anak didik, dominan
sebagai unsur rekreasi atau jalan-jalan, Memerlukan biaya yang tidak sedikit, Tanggung
jawab guru sangat berat mengingat anak-anak berada di alam terbuka yang hal
apapun yang tidak di inginkan dapat terjadi. ( Gunarti, dkk.2012:8.13).
C. Hipotesis Tindakan
Metode karyawisata mampu meningkatkan kemampuan
kognitif khususnya berhitung anak kelompok B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal III
Singkut Sarolangun
0 Response to "KARYA ILMIAH BAB II MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF KHUSUSNYA BERHITUNG ANAK KELOMPOK B MELALUI METODE KARYAWISATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL III SINGKUT SAROLANGUN"
Post a Comment