KATA PENGANTAR
Puju syukur
penulis ucapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya makalah
yang berjudul Permainan Bulu Tangkis ini dapat terselesaikan sesuai dengan yang
diharapkan dan tepat pada waktunya. Makalah yang membahas tentang sejarah,
tehnik dasar dan peraturan dalam permainan bulu tangkis ini merupakan tugas
akhir dari mata kuliah umum olahraga. Dalam penulisan makalah ini penulis
merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Semoga
makalah ini bermamfaat untuk para pembaca.
Singkut, Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Cover -----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kata Pengantar-----------------------------------------------------------------------------------
Daftar Isi--------------------------------------------------------------------------------------------
BAB 1 Pendahuluan
1.1
Latar Belakang--------------------------------------------------------------------
1.2
Rumusan Masalah-------------------------------------------------------
1.3
Tujuan Penulisan------------------------------------------------------------------
BAB II Pembahasan
2.1
Pengertian Bulu Tangkis----------------------------------------------------------
2.2
Sejarah Permainan Bulu Tangkis--------------------------------------------------
2.3
Peraturan Permainan Bulu Tangkis--------------------------------------
2.4
Teknik Dasar Bermain Bulu Tangkis---------------------------------------------
BAB III Penutup
3.1
Kesimpulan-----------------------------------------------------------------------
3.2
Saran------------------------------------------------------------------------------
Daftar Pustaka-----------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Permainan
bulutangkis merupakan salah satu jenis olahraga yang terkenal di dunia.
Olahraga ini dapat menarik minat bagi berbagai kelompok umur, berbagai tingkat
keterampilan, dan pria maupun wanita memainkan olahraga ini di dalam atau di
luar ruangan untuk tujuan rekreasi, dan juga sebagai ajang persaingan.
Permainan bulutangkis merupakan permainan yang bersifat individual yang dapat
dilakukan dengan cara satu orang melawan satu, atau dua orang melawan dua
orang. Permainan ini mudah dilaksanakan karena alat pemukulnya ringan, bola
mudah dipukul, tidak membutuhkan lapangan yang luas, bahkan dapat dimainkan di
dalam maupun di luar ruangan, serta dapat dimainkan oleh siapa saja. Oleh
karena itu, permainan bulutangkis dapat berkembang pesat. Di Indonesia,
olahraga bulutangkis mengalami perkembangan pesat karena tak lepas dari kerja keras
pelatih, atlet, dan pengurus, dalam pembinaan atlet bulutangkis. Hal ini dapat
dilihat dari prestasi yang diraih dalam kejuaraan-kejuaraan yang diikuti oleh
atlet Indonesia, seperti kejuaraan Thomas Cup, Uber Cup, All England,
Olimpiade, dan sebagainya. Prestasi bulutangkis yang diraih bukanlah hal yang
cepat dan mudah, semua itu melalui proses yang panjang, dan membutuhkan waktu
yang lama, mulai dari pemasalan, pembibitan, hingga pembinaan secara terpadu,
terarah, dan berkelanjutan. Partisipasi dari semua pihak, baik dari pemerintah
melalui sekolah, maupun dari masyarakat sangat diperlukan guna pembinaan dan
pengembangan olahraga bulutangkis, misalnya melalui perkumpulan atau klub. Dari
keduanya diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi peningkatan dan
pengembangan olahraga, termasuk bulutangkis.
Secara
sistematik, untuk bisa bermain bulu tangkis dengan tepat dan baik perlu
dilakukan yaitu latihan yang dilakukan secara terencana dan terprogram yang
didasarkan pada pelaksanaan yang benar dan teratur. Secara sistemik, yakni
berbagai komponen latihan yang terkait harus dilaksanakan secara terpadu.
Melihat banyaknya unsur latihan yang terkait, maka perlu adanya strategi
pendekatan yang tepat.
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1.
Bagaimana
sejarah permainan Bulu tangkis?
2.
Apa
sajakah peraturan dalam permainan bulu tangkis?
3.
Dan
bagaimana teknik dasar dalam bermain permainan bulu tangkis?
1.3
Tujuan
Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini salah satunya yaitu untuk menyelesaikan tugas akhir mata
kuliah umum bulu tangkis dan tentunya untuk menambah pengetahuan penulis dan
pembaca tentang permainan bulu tangkis atau mungkin menumbukan minta dan bakat
para pembaca dengan membaca makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Bulu Tangkis
Bulu
tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga
permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan, di
atas lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu.
Olahraga bulutangkis dimainkan di atas lapangan yang di batasi dengan
garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan di bagi dua sama
besar dan di pisahkan oleh net yang direnggangkan di kedua tiang net yang
ditanam di pinggir lapangan.
Bulutangkis
adalah suatu permainan yang menggunakan sebuah raket dan shuttlecock yang di
pukul melewati sebuah net. Permainan dimulai dengan cara menyajikan bola atau
service, yaitu memukul bola dari petak service kanan ke petak servis kanan
lawan, sehingga jalan bola menyilang.
2.2
Sejarah
Permainan Bulu Tangkis
Olah raga
yang menggunakan bola dan raket ini berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun
lalu. Nenek moyangnya adalah sebuah permainan Tionghoa bernama Jianzi yang
melibatkan penggunaan bola tetapi tanpa raket. Objek atau misi permainan ini
adalah untuk menjaga bola agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa
menggunakan tangan.
Di Inggris
sejak zaman pertengahan, permainan ini dimainkan oleh anak-anak disebut dengan
Battledores atau Shuttlecocks, raketnya memakai dayung/tongkat (Battledores).
Ini cukup populer di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch
mempublikasikan kartun untuk permainan
ini. Penduduk Britania membawa permainan ini ke Jepang, Tiongkok, dan Siam selagi
mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-
anak di wilayah setempat mereka. Olah raga kompetitif bulutangkis diciptakan
oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka
menambahkan jaring/net dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab itu kota
Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, pada masa itu permainan tersebut juga
dikenali sebagai Poona. Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris
pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam
sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul
“Badminton Battledore – a new game” Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan
di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort’s di Gloucestershire,
Inggris.
Rencengan
peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi
Bulutangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya
berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England. Bulutangkis
menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan
Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara
Skandinavia. Federasi Bulutangkis Internasional (IBF) didirikan pada 1934 dan
membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada,
Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung
sebagai afiliat pada 1936. Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim
Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama
memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu.
Perkembangan
Bulutangkis di Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan bangsa
Indonesia, sejak masa sebelum revolusi fisik, gerakan kemerdekaan, sampai dengan
periode pembangunan masa orde baru dewasa ini. Beberapa orang Belanda membawa
jenis cabang. olahraga ini, serta pelajar-pelajar Indonesia yang pulang belajar
dari luar negeri, dengan cepat menjadikan cabang olahraga ini digemari
masyarakat. Pada sekitar tahun 40 – an, cabang ini telah merasuk di setiap
pelosok masyarakat. Namun cabang olahraga ini baru menemukan bentuk
organisasinya setelah tiga tahun diselenggarakan PON I di Solo 1948. Tepatnya
tanggal 5 Mei 1951, Persatuan Bulutangkis Indonesia baru terbentuk disingkat
PBSI di kota Bandung. Kegiatan yang semarak, pertandingan kompetisi yang
teratur, dalam waktu tujuh tahun telah membuahkan hasil yang positif yakni
keberhasilan merebut Thomas Cup, lambang supremasi dunia Bulutangkis. Hampir
tidak masuk akal menurut pertimbangan ilmiah, bangsa yang baru saja hancur
karena perang kemerdekaan, ternyata mampu meraih prestasi gemilang di dunia
internasional. Keberhasilan ini tidak saja mengejutkan dari arti prestasi,
tetapi juga memberikan pengaruh yang mantap. Keberhasilan itu sekaligus menarik
perhatian pemerintah masyarakat, sehingga sejak tahun 1958 itu, PBSI tidak lagi
bekerja seorang diri. Tidak saja hasil di Thomas Cup, sejak saat itu para
pemain Indonesia mampu menunjukkan prestasinya di berbagai turnamen
internasional, seperti All England, Asian Games, Uber Cup dan lain-lainnya. Oleh karena
perkembangannya sudah cukup luas, maka perlu didirikan organisasi yang akan
mengatur kegiatan bulutangkis. Organisasi tersebut diberi nama “Internasional
Badminton Federation” (IBF) pada tanggal 5 Juli 1934. Di Indonesia sendiri
dibentuk organisasi induk tingkat nasional yaitu Persatuan Bulutangkis Seluruh
Indonesia (PBSI) pada tanggal 5 Mei 1951. Kemudian pada tahun 1953 Indonesia
menjadi anggota IBF. Dengan demikian Indonesia berhak untuk mengikuti
perandingan-pertandingan Internasional.
2.3
Peraturan
Permainan Bulu Tangkis
Peraturan
permainan bulutangkis ditetapkan oleh WBF (World Badminton Federation).
Beberapa peraturan tersebut adalah :
1. Ukuran
Lapangan
a. Garis di
dalam lapangan ditandai dengan warna putih, hitam, atau warna lainnya yang
terlihat jelas, dengan tebal garis 3,8 cm (1½ inci). Dalam menandai lapangan,
lebar dari garis tengah lapangan harus dibagi dua, sama antara bidang servis
kanan dan kiri. Ketebalan garis servis pendek dan garis servis panajng
(masing-masing 3,8 cm atau (1½ inci) harus berada di dalam ukuran 13” atau sama
dengan 3,96 m yang dicantumkan sebagai panjang lapangan servis, dan ketebalan
dari semua garis batasnya (masing-masing 3,8 cm atau 1½ inci) harus berada
dalam batas ukuran yang telah ditentukan.
b. Jika ruang
yang tersedia tidak memungkinkan pemberian tanda batas lapangan untuk permainan
ganda, dapat dibuat tanda-tanda hanya untuk permainan tunggal. Garis batas
belakang juga menjadi garis servis panjang, dan tiang-tiang atau garis batas
pada jaring akan ditempatkan pada garis samping lapangan.
2. Tiang
Tinggi
kedua tiang adalah 155 cm (5 kaki 1 inci) dari lantai. Tiang harus kuat, agar
jaring tegang dan lurus dan ditempatkan pada garis batas samping lapangan.
3. Jaring
Jaring
harus dibuat dari tali halus yang dimasak dan dijala dengan jaring 1,6 cm
sampai dengan 2, 0 cm. Jaring harus terentang 76 cm. Ujung atas jaring harus
berada 152 cm (5 kaki) dari lantai pada pertengahan lapangan dan 155 cm dari
lantai pada tiang-tiangnya. Jaring harus mempunyai tepi dari pita putih selebar
3,8 cm, serta bagian tengah pita tersebut didukung oleh kawat atau tali, yang
ditarik dan ditegangkan dari ujung-ujung tiang.
4. Kok atau
Shuttlecock
Sebuah
shuttlecock harus memiliki berat 4,8-5,6 gram dan mempunyai 14-16 helai bulu
yang dilekatkan pada kepala dari gabus yang berdiameter 2,5-2,9 cm. Panjang
bulu dari ujung bawah sampai ujung yang menempel pada dasar gabus kepalanya
adalah 6,2 – 6,9 cm. Bulu-bulu ini menyebar menjauhi gabus dan berdiameter
5,5-6,3 cm pada ujung bawahnya, serta diikat dengan benang atau bahan lain
cocok sehingga kuat.
5. Pemain
Permainan
harus dimainkan oleh masing-masing satu permainan di satu sisi lapangan (pada
permainan tunggal) atau masing-masing dua pemain di satu sisi (pada permainan
ganda). Sisi lapangan tempat tim yang mendapat giliran melakukan servis
dinamakan sisi dalam (inside), sedangkan sisi yang timnya menerima servis
dinamakan sisi luar (outside).
6. Pengundian
Sebelum pertandingan dimulai, wasit memanggil kedua
tim/pemain yang berlawanan untuk mengundi pihak yang berhak melakukan servis
pertama dan memilih sisi lapangan bagi timnya untuk memulai permainan.
7. Penilaian
Ada
beberapa macam penilaian :
a. Jumlah nilai
(skor) permainan ganda atau tunggal putra, terdiri atas 15 angka, seperti yang
telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, dalam pertandingan dengan nilai 15, bila
kedua belah pihak telah mencapai angka 14 sama. Pihak yang pertama kali
memperoleh angka 14 dapat menambahkan nilai akhir dengan 3 angka (dikenal
dengan sebutan setting game). Jika pertandingan telah ditetapkan (diset), maka
nilai awal yang ditentukan dinamakan “love-all”. Pihak pertama yang mencapai
angka 3 dinyatakan sebagai pemenang.
b. Jumlah skor
pada pertandingan tunggal putri adalah 11 angka. Jika telah dicapai angka 10-10
, maka pihak yang lebih dahulu mencapai angka 10 berhak menambah nilai tambahan
akhir dengan 3 angka. Pihak yang pertama mencapai 3 angka dinyatakan sebagai
pemenang. c. Kedua pihak yang bertanding akan memainkan tiga sel pertandingan
untuk menentukan pemenang. Pemain yang mampu memenangkan lebih dahulu 2 sel
pertandingan (2 games) akan dinyatakan sebagai pemenang. Pemain akan bertukar
sisi lapangan (tempat) pada setiap akhir suatu game. Pada game ketiga, pemain
juga akan berpindah lapangan ketika nilai akhir mencapai :
1) Skor 8 pada
pertandingan dengan 15 angka
2) Skor 6 pada
pertandingan dengan 11 angka
3) Skor 11 pada
sistem reli poin 21 angka
Keterangan :
Aturan reli poin adalah 1 game terdiri
atas 21 poin. Jika kedua pemain mencapai poin 20-20, maka terjadilah deuce
(yus). Pemenang dapat ditentukan jika telah muncul selisih 2 poin (misalnya
22-20). Bila selisih masih 1 poin (21-20), pemenang belum dapat ditentukan.
Angka maksimal tiap game adalah 30. Dengan demikian, jika terjadi poin 29-29,
maka pemenangnya adalah pemain yang terlebih dulu mencapai angka 30.
8. Pertandingan
Ganda
Beberapa peraturan dalam pertandingan ganda adalah sebagai
berikut :
a. Telah
ditetapkan pihak mana yang akan melakukan servis pertama pemain di bidang
servis kanan memulai pukulan servis ke arah lawan yang berdiri secara diagonal
dihadapannya.
b. Pukulan
servis pertama yang dilakukan pihak berada di sisi dalam lapangan selalu
dilakukan dari bidang servis kanan.
c. Hanya pemain
yang menjadi “sasaran” servis saja yang boleh menerima servis. Jika shuttlecock
tersentuh atau dipukul oleh pemain pasangannya, pihak yang berada disisi dalam
mendapat angka.
d. Hanya satu
pemain pada pihak yang melakukan servis permulaan atau pertama dari suatu
pertandingan yang dapat melakukan pukulan servis tersebut.
e. Jika seorang
pemain melakukan servis yang tidak pada gilirannya atau dari sisi lapangan yang
salah, dan pihak yang melakukan servis yang memenangkan reli tersebut, maka
akan terjadi let kembali yang harus diajukan sebelum pukulan servis berikut
dilakukan.
9. Pertandingan
Tunggal
Dalam
pertandingan tunggal, peraturan 8a dan 8e berlaku pada pertandingan tunggal.
Tambahan peraturan untuk pertandingan tunggal adalah sebagai berikut:
a. Permaianan
akan melakukan servis dari atau menerima servis dari bidang servis kanan hanya
bila nilai pelaku servis adalah 0 atau angka genap pertandingan. Servis
dilakukan dan diterima dari bidang servis kiri bila nilai pelaku servis
merupakan angka ganjil.
b. Kedua pemain
yang bertanding akan mengubah bidang servis tempat masing-masing pemain itu
berdiri setiap kali sebuah angka dibuat.
10. Kesalahan
Kesalahan
yang dilakukan pemain yang berada pada sisi dalam lapangan akan menggagalkan
servis yang dilakukannya. Jika kesalahan dilakukan oleh pemain yang berada di
sisi luar (sisi lapangan yang menerima servis), maka satu angka diperoleh pihak
yang berada di sisi dalam (sisi lapangan yang melakukan servis).
11. Kesalahan
terjadi jika
a.
Saat melakukan servis, posisi
shuttlecock pada saat disentuh raket berada di atas ketinggian pinggang pemain;
atau salah satu bagian dari kepala raket berada pada posisi lebih tinggi
dari salah satu bagian tangan pelaku servis yang memegang raket ketika
shuttlecock disentuh raket.
b.
Saat melakukan servis, shuttlecock
jatuh ke bidang servis yang salah yakni ke sisi yang tidak berhadapan diagonal
dengan pelaku servis; atau jatuh di muka garis servis pendek; atau jatuh
dibelakang garis servis panjang; atau jatuh di luar garis batas samping
lapangan.
c.
Kaki pelaku servis tidak berada
dalam bidang servisnya, atau kaki penerima servis tidak berada dalam bidang
servisnya yang terletak bersebarangan diagonal dan bidang servis pelaku servis,
sampai pukulan servis selesai dilakukan.
d.
Sebelum atau ketika melakukan servis,
salah satu pemain melakukan gerak tipu atau pura-pura atau secara sengaja
mengejutkan lawannya.
e.
Pada servis ataupun sedang reli,
shuttlecock jatuh di luar garis batas lapangan, melayang menembus atau di bawah
jaring, menyentuh langit-langit, menyentuh dinding samping, atau menyentuh
tubuh atau pakaian pemain.
f.
Shuttlecock yang sedang dalam
permainan dipukul sebelum menyeberang ke sisi lapangan pihak yang melakukan
pukulan.
g.
Waktu shuttlecock dalam permainan,
pemain menyentuh jaring atau tiang penyangga dengan raket, bagian tubuh, atau
bajunya.
h.
Shuttlecock menempel pada raket saat
pukulan dilakukan atau shuttlecock dipukul dua kali berurutan.
i.
Saat dalam permainan, seorang pemain
tersentuh shuttlecock ketika ia berada di dalam atau di luar batas lapangan.
j.
Pemain menghalang-halangi lawan.
12. Umum
a. Pelaku
servis tidak boleh melakukan servis hingga penerima servis dalam keadaan siap.
Penerima servis dianggap siap jika ia melakukan gerakan untuk menerima servis
yang telah dibayangkan.
b. Pelaku dan
penerima servis harus berdiri di dalam batas bidang servisnya masing-masing dan
bagian dari kedua kaki pemain ini harus tetap bersentuhan dengan lantai, dalam
posisi diam, hingga shuttlecock disentuh raket.
c.
1) Jika saat servis atau reli, shuttlecock
menyentuh dan tidak melampui jaring, maka hal itu dianggap tidak sah.
2) jika saat servis dan reli, shuttlecock
tersangkut pada net, maka diajukan let.
3) jika penerima servis dinyatakan salah
karena bergerak pada saat servis sedang dilakukan, atau karena tidak berada
dalam batas bidang servis yang seharusnya, sementara pada saat yang sama pelaku
servis juga dinyatakan melakukan kesalahan, maka diajukan let.
4) Jika diajukan let, permainan yang terjadi
servis sejak servis terakhir yang benar, tidak dihitung. Pemain yang baru saja
melakukan servis akan melakukan servis ulang, kecuali jika peraturan lain telah
ditetapkan
d. Jika pelaku
servis pada saat melakukan servis tidak mengenai shuttlecock, maka ia dianggap
melakukan kesalahan (fault); tetapi jika shuttlecock tersentuh raket, servis
telah dianggap telah dilakukan.
e. Jika dalam
permainan shuttlecock menyentuh jaring dan tetap tersangkut disana, atau
menyentuh jaring dan jatuh di posisi pemukulnya, atau menyentuh lantai diluar
lapangan; dan pemain lawan menyentuh jaring atau shuttlecock dengan raket dan
tubuhnya, maka tidak ada pinalti, sebab shuttlecock dianggap dalam permainan.
f. Jika pemain
memukul shuttlecock dengan arah ke bawah , ketika berada dekat jaring dengan
harapan bahwa shuttlecock akan terpukul kembali olehnya, hal ini dianggap
menghalangi lawan. Maka wasit wajib menyatakan kesalahan (fault) atau let, jika
hal tersebut terjadi tanpa pemain mengajukannya. Jika pemain mengajukan hal
tersebut, maka wasit harus memberikan keputusan.
13. Kontinuitas
Permainan
Permainan
harus berkelanjutan dari servis yang pertama hingga akhir pertandingan, ketika
tim menang diputuskan, kecuali:
a. Pada
internasional Badminton Championship dan Ladies Internasional Badminton
Championship harus diizinkan suatu waktu istirahat (tidak lebih dari 5 menit)
yakni antara pertandingan kedua dan ketiga.
b. Di daerah
yang kondisi cuacanya menyebabkan waktu istirahat dibutuhkan (maksimal 5
menit), yakni antara pertandingan kedua dan ketiga, baik untuk tunggal, ganda
atau keduanya.
c. Karena
keadaan yang tak terhindarkan oleh pemain, wasit dapat menunda permainan hingga
waktu yang menurut pertimbangannya dibutuhkan.
2.4
Teknik
Dasar Bermain Bulu Tangkis
Dalam
bermain bulutangkis, kita memerlukan teknik yang tepat agar permainan kita
tidak buruk atau setidak bisa memukul kok lebih kuat karena menggunakan teknik
yang tepat. Berikut adalah teknik dasar dalam bermain bulu tangkis:
2.4.1 Cara Memegang Raket (Grip)
Ada 2 cara yang dapat kita gunakan
untuk memegang raket secara benar, yaitu forehand grip dan backhand grip.
a.
Forehand Grip
Pegangan
forehand (pegangan dasar) Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara mendirkan
raket yang sisinya tegak dengan lantai Pegangan ini hampir sama dengan posisi
tangan sedang bersalaman.
b. Backhand Grip
Pegangan
ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke kanan dari pegangan
forehead.
Cara
Latihan:
Sebelum
praktek melakukan latihan pukulan, perlu dilakukan latihan untuk adaptasi
menggerak-gerakkan pergelangan tangan dengan tetap memegang raket dengan benar.
1. Peserta
latih dibiasakan selalu memegang raket dengan jari-jari tangan, luwes, dan
tetap rileks, tetapi tetap mempunyai tenaga.
2. Lakukan
gerakan raket ke arah kanan dan kiri, dengan menggunakan tenaga pergelangan
tangan. Begitu juga gerakan ke depan dan ke belakang, sehingga terasa betul
terjadinya tekukan pada pergelangan tangan. Gerakkan pergelangan tangan ke atas
dan ke bawah.
3. Memukul bola (kok) ke tembok.
4. Bouncing ball.
Sikap
berdiri pada saat melakukan servis ada dua, yaitu :
1) Servis
forehand dilakukan dengan cara pemain berdiri di sudut depan garis tengah pada
daerah servis kira-kira setengah meter di belakang garis servis pendek. Kaki
kiri di depan dan kaki kanan di belakang, sementara berat badan bertumpu pada
kaki belakang. Pada saat kok dipukul, berat badan pindahkan ke depan.
2) Servis
backhand dilakukan dengan cara pemain berdiri di sudut depan garis tengah pada
daerah servis kira-kira setengah meter di belakang garis pendek. Kaki kanan di
depan dan kaki kiri di belakang, berat badan berada di tengah dan pada saat servis
dilakukan berat badan pindahkan ke depan.
Sikap
berdiri pada saat menerima servis, baik forehand maupun backhand:
1) Sikap berdiri
untuk permainan tunggaladalah berdiri pada daerah servis kira-kira di
tengah-tengah daerah servis dan satu meter di belakang garis servis pendek.
2) Sikap berdiri
untuk permainan ganda adalah pemain lebih maju ke depan tetapi tidak melewati
garis servis pendek. Kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang. Berat badan
berada di kaki depan dengan posisi labil (kedua kaki agak jinjit). Pada saat
servis dilakukan berat badan dipindahkan ke arah datangnya kok, mungkin ke
depan atau belakang tergantung pada jenis servis.
Sikap
berdiri pada saat rally
Sikap ini sangat bervariasi,
tergantung pada posisi pemain, apakah ia melakukan serangan atau bertahan. Juga
harus diperhatikan dari mana arah datangnya kok, apakah dari depan, belakang,
di atas kepala, di samping atau di bawah. Sebagai patokan, sikap berdiri pemain
tunggal dianjutkan untuk selalu berdiri di tengah-tengah lapangan dan kedua
kaki tidak sejajar.
Gerak
Kaki (Foot Work)
Gerak kaki atau kerja kaki adalah
gerakan langkah-langkah yang mengatur badan untuk menempatkan posisi badan agar
memudahkan pemain dalam melakukan gerakan memukul kok sesuai dengan posisinya.
2.4.2 Teknik Pukulan
1.
Pukulan Servis
Pukulan servis merupakan pukulan dengan raket
untuk menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara
diagonal dan bertujuan sebagai permulaan permainan. Macam-macam pukulan servis, yaitu:
2. Pukulan
Servis Drive
Tujuan dari servis drive adalah memukul
kok dengan cepat, mendatar, dan setipis mungkin melewati net. Sasarannya adalah
sudut titik-titik perpotongan antara garis belakang dengan garis tengah
lapangan. Cara melakukan pukulan servis ini adalah dengan melemparkan kok
agak jauh dari badan. Lengan bergerak bebas dan leluasa dalam mengayunkan
raket.
3. Pukulan Servis Pendek
Servis
pendek adalah servis di mana kok melintas tipis melewati net. Pukulannya
mengarahkan kok ke sudut perpotongan garis servis depan dengan garis tengah
atau garis servis dan garis tepi. Coba Anda lakukan servis pendek dengan cara
berikut ini.
1.
Tangan kanan memegang raket dan
tangan kiri memegang kok.
2.
Perpindahan berat badan dimulai dari
kaki belakang ke kaki depan.
3.
Ayunkan raket dari belakang setinggi
bahu ke depan.
4.
Lepaskan kok dan pukullah kok dengan
penuh atau dipotong.
4. Pukulan Servis Panjang
Servis
panjang bertujuan menerbangkan kok setinggi-tingginya sehingga jatuh ke garis
belakang bidang lapangan lawan. Pada permainan tunggal, servis panjang
dilakukan dengan memukul penuh kok. Untuk melakukan pukulan servis panjang,
Anda dapat melakukan cara berikut.
1. Letakkan kaki
kiri ke depan.
2. Titik berat
badan berada di antara kedua kaki.
3. Ayunkan
tangan yang memegang raket ke belakang sampai setinggi bahu.
4. Pukullah kok
setelah ayunan sampai di depan badan dengan mencambukkan pergelangan tangan.
5. Pukulan Servis Cambukan
Servis
cambukan menerbangkan kok ke belakang. Hasil pukulan ini bisa membingungkan
lawan sehingga kok jatuh tanpa disadari pihak lawan. Sasaran servis ini adalah
sudut perpotongan garis tepi dengan garis belakang dan sudut perpotongan garis
belakang dengan garis tengah. Servis ini caranya sama dengan servis biasa.
Tetapi, pukulan mendadak dicambukkan saat raket menyentuh kok.
6. Pukulan Lob
Pukulan
lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang bertujuan untuk
menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis
lapangan lawan. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Overhead
lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara
menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang.
b. Underhand
lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan cara memukul
shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan tinggi ke belakang.
7. Pukulan
Smash
Smash
adalah suatu jenis pukulan yang dilakukan
dengan tenaga keras dan umumnya
ditujukan untuk meraih skor yang mengarah
kebawah lapangan lawan pada olahraga
bulutangkis, tenis, dan voli.
a. Berikut
adalah saran untuk melakukan smash pada permainan bulutangkis:
1. Jangan
gunakan tenaga yang banyak dulu, konsentrasikan dulu pemakaian tenaga
pergelangan tangan.
2. Percepat
gerakan memukul kok dengan memakai tenaga dari pergelangan tangan.
3. Pembangkitan
tenaga saat melakukan smash harus cepat/seketika dan fokuskan perpindahan
tenaga dari kepala raket ke kok.
4. Jangan
pergunakan tenaga yang banyak sebelum tekniknya benar.
b.
Posisi pegangan raket (grip) saat
melakukan smash:
1. Pegangan
(grip) mesti relax dulu sebab dengan begitu kita baru bisa memakai tenaga
pergelangan tangan secara keras kebawah.
2. Pakailah
pegangan grip yang sesuai dengan style masing- masing pemain, misalnya bahan
yang terbuat dari kain atau karet atau sejenisnya.
3. Jangan
pegang ujung raket terlalu keras sebab saat smash gerakan akan menjadi kaku.
4. Sebelum
smash pegangan grip mesti relax, per-erat jari-jari tangan hanya pada saat
pemukulan kok saja.
5. Posisi
badan, kaki, tangan dan timing harus juga diperhitungkan.
c.
Beberapa tips untuk melakukan smash
yang kuat (powerful smash):
1. Kok harus
tinggi dan juga berada di depan badan si pemain.
2. Pada saat
memukul kok, pergelangan tangan memukul dengan cepat kearah bawah dan ke arah
dalam, kepala raket mengenai kok langsung pada posisi tegak lurus terhadap kok.
3. Saat memukul
kok, kita harus mempercepat pergelangan tangan dan pemakaian tenaga mesti
fokus, jari-jari memegang grip dengan cukup ketat untuk menambah ledakan dan
mempercepat laju kepala raket.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Permainan
bulutanngkis merupakan permainan yang sangat digemari di Indonesia. Permainan
ini membutuhkan tempat yang tidak terlalu luas untuk memainkannya. Permainan
ini minimal dapat dimainkan oleh dua orang dan maksimal oleh empat orang.
3.2
SARAN
Permainan
bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit atlit yang
berpotensi. Untuk itu atlit alit besar Indonesia perlu mendidik anak usia dini
dalam bermain bulutangkis agar dapat mengangkat nama baik Bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Peraturan Permainan Bulu Tangkis. Diakses pada
tanggal 10 Desember 2013. Pukul 21.00. Di http://prismakehidupan.wordpress.com/.
Fourtofour, Aris. 2012. Sejarah Olahraga Bulu Tangkis
(Badminton). Diakses pada tanggal 10 Desember 2013. Pukul 20.35. Di http://www.kumpulansejarah.com/2012/11/sejarah-olahraga-bulu-tangkis-badminton.html?m=1.
Ihsan, Azam. 2013. Teknik Dasar Permainan Bulutangkis.
Diakses pada tanggal 10 Desember 2013. Pukul 20.30. Di
http://azamihsan87.blogspot.com/2013/01/b-tehnik-dasar-permainan-bulutangkis.html?m=1.
Mainkan Slot Online, Togel Online, Fishing & Live Casino Hanya Di #NADA4D.
ReplyDeleteSitus Judi Togel Dan Game Slot Online Terpercaya.
*Minimal Betting Togel 500 Rupiah.
Tersedia 10 Pasaran Togel Terkenal, seperti
- Pasaran HK Siang
- Pasaran SG Metro
- Pasaran Sidney
- Pasaran Malaysia
- Pasaran Singapore
- Pasaran Singapore 45
- Pasaran Malaysia Siang
- Pasaran Macau
- Pasaran Qatar
- Pasaran Hongkong
* 5 Provider Slot Terbesar.
- Pragmatic Play
- Habanero
- Spade Gaming
- TopTrend Gaming
- Joker Gaming
* Live Casino
- ION Casino
- Pragmatic Play
- Sexy Gaming
- All Bet
- IDN Live
Dan Permainan Tembak Ikan Yang Sangat Menarik.
*Tersedia Promo
1. BONUS NEW MEMBER UP TO 30%.
2. CASHBACK KEKALAHAN LIVE CASINO UP TO 10%.
3. BONUS ROLLINGAN TEMBAK IKAN & SLOT GAMES 0.8% DIBAGIKAN SETIAP HARI SELASA.
4. CASHBACK KEKALAHAN TOGEL UP TO 1%.
5. PROMO FREEBET / FREECHIPS SETIAP BULANNYA.
6. BONUS CASHBACK HARIAN 5%.
7. EVENT BONUS DEPOSIT HARIAN 5.000 ( HANYA UNTUK PERMAINAN SLOT ) .
Contact :
Whatsapp : +62819-5885-3905
Link : Nada4D . Online
Link IP : 128 . 199 . 250 . 188