loading...

Makalah Cara Membuat Pakan Ayam






 



 MAKALAH




“FORMULASI PAKAN”


Makalah Formulasi Pakan Ayam 2015



DISUSUN OLEH :
NAMA : 1. INDRAWAN
2. SAEFUL K
3. RIO ARGIANTO
KELAS : XII ATU II
GURU PEMBIMBING : SRI SUNARSIH, S.Pt


SMKN 9 SAROLANGUN
TAHUN AJARAN
2015/2016

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang atas berkah dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “FORMULASI PAKAN”.
Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis.
Makalah ini disusun untuk para pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang " FORMULASI PAKAN" dan juga untuk memenuhi sebagian tugas.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Terima kasih.

Singkut,   Agustus 2015






PENYUSUN
DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL--------------------------------------------------------------------- i
KATA PENGANTAR-------------------------------------------------------------------- ii
DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------------------iii
BAB I PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG ------------------------------------------------------ 1
B.      PERMASALAHAN --------------------------------------------------------- 1
C.      TUJUAN -------------------------------------------------------------------- 1
BAB II PEMBAHASAN
A.      KEBUTUHAN NUTRISI TERNAK POTONG --------------------------- 2
B.      JENIS BAHAN PAKAN TERNAK UNGGAS---------------------------- 2
C.      FORMULASI PAKAN UNGGAS  ---------------------------------------- 8
D.      MEMBUAT FORMULASI PAKAN SESUAI FASE PERTUMBUHAN UNGGAS DENGAN COBA-COBA --------------------------------------------------------------- 11
E.      CARA MERAMU(MEMBUAT) BAHAN PAKAN
          TERNAK UNGGAS -------------------------------------------------------- 12
BAB III PENUTUP
A.      KESIMPULAN ------------------------------------------------------------- 14
DAFTAR PUSTAKA -------------------------------------------------------------------- 15

BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Pakan adalah bahan yang dimakan dan dicerna oleh seekor hewan yang mampu menyajikan hara atau nutrien yang penting untuk perawatan tubuh, pertumbuhan, penggemukan, reproduksi.  Pakan merupakan faktor terpenting, karena mencakup 80% dari biaya produksi. Jumlah pakan yang diberikan harus tepat waktu dan jumlah agar pakan tidak terbuang percuma dan menyebabkan biaya operasional menjadi tinggi. Bahan baku pakan biasanya berasal dari hasil pertanian, perikanan, peternakan, serta hasil industri yang mengandung zat gizi dan layak digunakan sebagai pakan. Dalam menyusunan formula pakan yang ekonomis dan terjangkau peternak seoptimal mungkin memanfaatkan sumber daya local yang tersedia di lingkungan setempat. Selanjutnya dalam pemilihan bahan pakan yang perlu diperhatikan antara lain yaitu kandungan nutrisi bahan, tingkat kecernaan, ketersediaan, kontinuitas dan harga serta kemungkinan adanya faktor pembatas seperti zat anti nutrisi atau racun dalam bahan tersebut.
Ransum merupakan susunan dari beberapa bahan pakan dengan perbandingan tertentu sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi ternak. Ransum dicampur dari bahan-bahan yang mengandung gizi lengkap seperti protein, lemak, serat kasar, vitamin dan mineral. Semakin banyak ragam suatu ransum, kualitas ransum akan semakin baik terutama dari sumber protein hewani. Bahan yang dapat digunakan untuk mencampur ransum yaitu dedak, jagung, bungkil kedele, bungkil kelapa, lamtoro, ikan, bekicot, remis, sisa dapur, tepung tulang, kepala atau kulit udang dan lain-lain. Pada dasarnya mencampur ransum merupakan suatu kegiatan mengkombinasi berbagai macam bahan makanan ternak untuk memenuhi kebutuhan ternak akan zat makanan tersebut.
B.      PERMASALAHAN
          1.       Apa pengertian, jenis dan syarat pakan?
          2.       Bagaimana kebutuhan nutrisi ternak potong?
          3.       Bagaimana teknologi penyusunan ransum ternak?
C.      TUJUAN
          Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui hal berikut:
          1.       Kebutuhan Nutrisi Bahan Pakan
          2.       Jenis-jenis Bahan Pakan Ternak Unggas
          3.       Macam-macam Metode Formulasi Pakan Ternak Unggas
          4.       Membuat Formulasi Pakan Sesuai Fase Pertumbuhan
          5.       Cara Meramu Bahan Pakan Ternak Unggas


BAB II
PEMBAHASAN
A.      KEBUTUHAN NUTRISI TERNAK POTONG
Bangsa unggas termasuk ayam tidak mungkin diberi satu bahan pakan saja. Sehingga memerlukan kombinasi beberapa bahan pakan sebagai bahan pakan penyusun ransum. Bahan-bahan penyusun ransum harus memenuhi kebutuhan ternak baik secara kualitas dan kuantitas. Kebutuhan akan gizi ransum tergantung dari jenis unggas, umur, pertumbuhan, tujuan produksi dan tingkat konsumsi dari ternak unggas.
Bahan pakan adalah bahan – bahan yang dapat digunakan untuk menyusun ransum ternak unggas yang siap diberikan kepada ternak unggas bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan produksi ternak.
Pakan merupakan bahan – bahan yang langsung dapat dikonsumsi oleh ternak unggas. merupakan campuran beberapa bahan pakan yang telah memenuhi kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan oleh ternak yang siap diberikan dan habi dikonsumsi selama 24 jam.
          Konsentrat adalah campuran bahan pakan yang merupakan produk pabrik pakan ternak yang mengandung protein lebih dari 34%.
B.      JENIS BAHAN PAKAN TERNAK UNGGAS
Dalam ilmu makanan ternak kita mengenal istilah bahan pakan dan ransum. Bahan pakan adalah semua bahan yang dimakan oleh ternak yang mengandung energi dan zat-zat gizi serta tidak mempunyai efek negatif bagi ternak. Ransum adalah campuran dua atau lebih bahan pakan yang diberikan pada ternak selama 24 jam.
Sedangkan bahan pakan sumber energi adalah semua bahan pakan dengan kandungan protein kasar < 20 % dan serat kasar >18 % yang diberikan kepada ternak dengan tidak memberikan efek negatif bagi ternak itu sendiri. Jadi kandungan dari bahan pakan summber energi adalah
a.       Karbohidrat ( pati ) relative tinggi dibandingkan zat –zat makanan lainnya .
b.       Kandungan protein < 20 %
c.       Kandungan serat kasar < 18 %
1.       Bahan Pakan yang Mengandung Energi
a.       Bahan Pakan yang Mengandung Karbohidrat
          Berdasarkan jenisnya bahan pakan yang mengandung energi dibedakan menjadi 4 bagian yaitu;
1.       Kelompok serelia/ biji-bijian
a.       Jagung kuning
Penggunaan jagung bagi pakan ternak terutama unggas rata-rata berkisar 45-55% porsinya. Hal ini karena jagung mempunyai banyak keunggulan di bandingkan bahan baku lainnya. Dua diantara keunggulan jagung adalah kandungan energinya yang bisa mencapai 3350 kcal/kg (NRC 1994) dan xantophil yang cukup tinggi. Dari sisi asam amino jagung dipandang sebagai bahan yang cukup kaya akan methionine (rasio) sehingga kombinasi jagung dengan sumber lysine seperti Soybean Meal dirasa cukup baik dalam penyusunan ransum.
Jagung kuning merupakan bahan baku ternah dan ikan yang populer digunakan di Indonesia dan di beberapa negara. Jagung kuning digunakan sebagai bahan baku penghasil energi, tetapi bukan sebagai bahan sumber protein, karena kadar protein yang rendah (8,9%), bahkan defisien terhadap asam amino penting, terutama lysin dan triptofan.
Kandungan nutrisi jagung :
         Bahan kering   : 75 – 90 %
         Serat kasar     : 2,0 %
         Protein kasar   : 8,9 %
         Lemak kasar   : 3,5 %
         Energi gross    : 3370-3918 Kkal/kg
         Niacin             : 26,3 mg/kg
         TDN               : 82 %
         Calcium           : 0,02 %
         Fosfor              : 3000 IU/kg
         Asam Pantotenat : 3,9 mg/kg
         Riboflavin         : 1,3 mg/kg
         Tiamin              : 3,6 mg/kg
b.     Jagung putih
Yang membedakan jagung kuning dengan jagung putih adalah kandungan beta karoten (pro vitamin A) yang lebih tinggi daripada jagung kuning. Namun jagung putih sulit ditemukan di Indonesia.
Kandungan Komponen dalam 100 g Jagung  Putih Panen Baru
Komponen
Kadar
Komponen
Kadar
Air (g)
24
P (mg)
148
Kalori (kal)
307
Fe (mg)
2,1
Protein (g)
7,9
Vitamin A (SI)
0
Lemak (g)
3,4
Vitamin B1 (mg)
0,33
Karbohidrat (g)
63,6
Vitamin C (mg)
0
Ca (mg)
9


c.       Sorgum
Sorgum (Sorghum bicolor L.) adalah tanaman serealia yang potensial untuk dibudidayakan dan dikembangkan, khususnya pada daerah-daerah marginal dan kering di Indonesia. Keunggulan sorgum terletak pada daya adaptasi agroekologi yang luas, tahan terhadap kekeringan, produksi tinggi, perlu input lebih sedikit serta lebih tahan terhadap hama dan penyakit dibading tanaman pangan lain. Selain itu, tanaman sorgum memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, sehingga sangat baik digunakan sebagai sumber bahan pangan maupun pakan ternak alternatif. Terkait dengan energi, di beberapa negara seperti Amerika, India dan Cina, sorgum telah digunakan sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar etanol (bioetanol). Sorgum merupakan merupakan salah satu komoditi unggulan untuk meningkatkan produksi bahan pangan dan energi, karena keduanya dapat diintegrasikan proses budidayanya dalam satu dimensi waktu dan ruang Kandungan nutrisi sorgum yaitu :
Tabel 1. Kandungan nutrisi sorgum dibanding sumber pangan lain yaitu :
Unsur Nutrisi    Kandungan/100 g
Sorgum
Kalori (cal)           332
Protein (g)            11.0
Lemak (g)            3.3
Karbohidrat (g)    73.0
Kalsium (mg)       28.0
Besi (mg)             4.4
Posfor (mg)         287
Vit. B1 (mg)        0.38
Sumber: DEPKES RI., Direktorat Gizi (1992).
d.                Gandum
Gandum adalah sekelompok tanaman serealia dari suku padi-padian yang kaya akan karbohidrat. Gandum biasanya digunakan untuk memproduksi tepung terigu, pakan ternak, ataupun difermentasi untuk menghasilkan alkohol.
Penggunaan gandum di Indonesia biasanya dijadikan sebagai pengganti disaat kesulitan dalam mendapatkan jagung.
Kandungan Gizi Gandum.
Average composition (%, as fed basis)
Wheat
Starch
59.5
Protein
11.9
Oil
2.0
Non-Starch Polysaccharides (NSP)
Total NSP
Soluble NSP

10.9
2.2
Phosphorus (P)
Total-P

0.31
Metabolisable Energy (ME) for poultry
3,050
Digestible Energy (DE) for pigs
3,350

2.       Kelompok hasil penggilingan biji-bijian
a.       Hasil penggilingan padi
1.     Dedak halus
Dedak merupakan limbah proses pengolahan gabah, dan tidak dikonsumsi manusia, sehingga tidak bersaing dalam penggunaannya.
Kandungan nutrisi dedak :
                  Bahan kering      : 91,0 %
                  Protein kasar      : 13,5 %
                  Lemak kasar      : 0,6 %
                  Serat kasar         : 13.0 %
                  Energi metabolis : 1890,0 kal/kg
                  Calcium              : 0,1 %
                  Total Fosfor        : 1,7 %
                  Asam Pantotenat : 22,0 mg/kg
                  Riboflavin            : 3,0 mg/kg
                  Tiamin                  : 22,8 mg/kg
2.     Bekatul
Bekatul merupakan hasil ikutan penggilingan padi yang bercampur dengan menir. Bekatul memiliki karakteristik cita rasa yang lembut dan agak manis. Bau tidak sedap akan muncul jika bekatul mulai mengalami kerusakan. Bekatul mengandung karbohidrat yang cukup tinggi. Kandungan karbohidrat merupakan bagian dari endosperma beras karena kulit ari sangat tipis dan menyatu dengan endosperma. Kehadiran karbohidrat ini sangat menguntungkan karena membuat bekatul dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.
Kandungan protein pada bekatul juga sangat baik. Dibandingkan dengan telur, nilai protein bekatul memang kalah, tapi masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan kedelai, biji kapas, jagung, dan tepung terigu. Dibandingkan dengan beras, bekatul memiliki kandungan asam amino lisin yang lebih tinggi.
Selain itu, bekatul merupakan sumber mineral yang sangat baik, setiap 100 gramnya mengandung
Mempunyai kandungan nutrisi yang sedikit berbeda dengan dedak kasar. Kandungan nutrisi dari bekatul adalah
       energi metabolisme sebesar 1.630 Kkl/kg.
       karbohidrat cukup tinggi, yaitu 51-55 g/100 g.
       protein kasar 11-13 g/100 g.
       lemak kasar 2,9%
       serat kasar 4,9%.
       kalsium 500-700 mg/100 gr
       magnesium 600-700 mg/100 gr
       fosfor 1.000-2.200 mg/100 gr
3.     Dedak kasar
Dedak kasar merupakan pecahan-pecahan dari kulit gabah. Struktur dedak ini sangat kasar. Kandungan nutrisinya tidak jauh berbeda dari bekatul, namun lebih rendah dedak kasar.
3.      Kelompok umbi-umbian dan hasil hasil ikutan pengolahannya
a.       Ubi Kayu
Singkong (ubi kayu) sebagai bahan makanan memang tidak pernah dimakan dalam bentuk mentah sebagaimana ubi manis. Secara fisik, apabila ubi kayu dibuka kulitnya dan dibiarkan, tidak segera digoreng atau direbus, maka akan berubah warna menjadi kebiru-biruan. Hal ini menunjukkan adanya sesuatu zat yang perlu diperhatikan secara serius. Namun apabila ubi kayu t digoreng, dibakar atau direbus, maka zat yang kebiru-biruan tersebut akan punah. Oleh karena itu diperlukan proses tertentu sebelum ubi kayu digunakan.
Kandungan energi  ubi kayu ± 2970 Kkal/kg, mengalahkan energi dalam dedak, kacang kedelai dan bungkil kelapa. Oleh karena itu ubi kayu banyak diberikan kepada unggas pedaging yang memang memerlukan energi tinggi, seperti : ayam broiler, bebek, angsa dan sejenisnya, tetapi tidak diperlukan untuk anggas petelur.
KOMPONEN    KADAR
Kalori              146,00 kal
Air                   62,50 gram
Phosphor         40,00 mg
Karbohidrat     34,00 gram
Kalsium           33,00 mg
Vitamin C        30,00 mg
Protein            1,20 gram
Besi                0,70 mg
Lemak            0,30 gram
Vitamin B1      0,06 mg
Berat dapat dimakan     75,00
b.     Onggok
Onggok merupakan hasil ikutan pembuatan tepung tapioka yang bahan bakunya berasal dari ubi kayu.
Kandungan nutrisi onggok
Air 15,8 mg
Abu 1,6 mg
Protein kasar 1,4 gr
Lemak 0,4 gr
Serat kasar 5,8
c.       Ubi jalar
Mirip dengan singkong, ubi juga merupakan akar tanaman yang memiliki kandungan karbohidrat. Jenis ubi yang biasa ditemukan adalah ubi oranye dan ubi ungu. Ubi orange mengandung beta karoten yang akan menjadi vitamin A dan dapat mencegah kanker. Sedangkan ubi ungu memiliki warna yang cantik yang dapat digunakan sebagai pewarna alami. Ubi ungu baik untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah dan memiliki kandungan antioksidan.
b.      Empelur batang
a.       Sagu, ampas sagu, dan tepung sagu.
Sagu berpotensi menjadi  sumber energi dalam ransum ayam, menggantikan sebagian jagung atau biji-bijian. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan proses fermentasi terlebih dahulu ataupun dengan pemberian secara langsung.
Untuk dapat meningkatkan produksi ayam buras, pemberian pakan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan baik segi kualitas maupun kuantitasnya sehingga dapat memberikan hasil yang optimal. Selama ini pada umumnya para peternak  menggunakan Jagung sebagai salah satu bahan makanan utama yang digunakan sebagai penyusun ransum unggas yang kaya karbohidrat. Tetapi penggunaan jagung sebagai pakan unggas, selain harganya cukup mahal penggunaannya bersaing dengan kebutuhan manusia. Apalagi untuk daerah kawasan timur indonesia seperti kepulauan maluku, harga jagung sangatlah mahal karena jagung harus didatangkan dari luar daerah. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dicari alternatif pengganti jagung dalam ransum ternak unggas.
Ampas sagu tersedia sebagai sumber energi bagi ternak, akan tetapi yang menjadi faktor pembatas adalah kandungan protein kasarnya rendah dan serat kasar tinggi. Agar  menjadi bahan pakan ternak yang kaya akan protein dan vitamin, berdasar riset ini maka ampas sagu dapat diolah dengan teknologi fermentasi. Dengan proses fermentasi, kadar protein ampas sagu dapat meningkat sampai 14 %. Prosedur fermentasi ampas sagu sama dengan prosedur fermentasi pembuatan tape.
Pemakaian tepung sagu dalam ransum ayam buras umur 12 minggu juga menghasilkan pertambahan berat badan yang cukup tinggi dibandingkan dengan pemberian ransum tanpa tepung sagu. Secara umum, riset ini membuktikan bahwa penambahan ampas sagu non fermentasi dan fermentasi sampai kadar 10% dan 25% dari total ransum, memberi respon yang cukup baik terhadap pertumbuhan ayam buras periode grower.
Kandungan dalam tepung sagu
Protein 3,4 %
EM 3570 kkal/kg
Lemak 3,2 %
Serat kasar 8,5 %
Ca 0,52 %
P 0,3 %
c.       Kelompok hijauan
Pakan utama yang biasanya diberikan peternak adalah rumput. Tak jarang peternak hanya meberikan pakan hanya berupa hijauan saja, hingga sebagai sumber energi ternak tersebut hanya berasal dari rumput saja terutama pada peternakan skala kecil.
          Beberapa jenis hijauan tersebut adalah
1.             Rumput gajah
Rumput gajah (Pennisetum Purpureum) berasal dari Afrika, dapat ditanam dalam bentuk stek dan pols. Rumput ini tumbuh berumpun dan batangnya seperti tebu. Tumbuh tegak dan vertikal yang tingginya bisa mencapai 2-2,5 m. Daunnya berwarna hijau muda dan jika diraba daunnya terasa kasar. Tulang tengah daun sebelah atas berwarna hijau.
2.             Rumput benggala.
Rumput benggala (Pannicum Maximum) berasal dari Afrika Tropik, dapat ditanam dengan biji dan pols. Bentuknya berumpun dan batang seperti padi. Tumbuh vertical yang tingginya bisa mencapai  2-2,5 m. Warna daun hijau tua bentuknya ramping.
3.             Rumput setaria (Setaria Sphacelata)
4.             Rumput mexico (Euchlaena Mexicana)
5.             Rumput BD (Brachiaria Decumben)
6.             Rumput raja (King Grass)

2.       Bahan Pakan yang Mengandung Lemak
Lemak merupakan senyawa organik yang penting untuk penyusunan membran sel pada tanaman, hewan dan mikroba. Lemak merupakan senyawa tidak larut air tetapi dapat larut pada pelarut nonpolar (bukan air), seperti eter dan alkohol.
Minyak nabati. Minyak digunakan dalam ransum hanya sebagai pelengkap dan penambah untuk mencapai kebutuhan energi baik bagi ternak dan untuk meningkatkan palatabilitas. Dengan demikian pemakaiannya hanya sedikit yaitu kurang dari 5 %.  Namun beberapa minyak nabati mempunyai kandungan energi yang cukup tinggi seperti minyak kelapa yang mempunyai EM 8600 kkal/kg dan lemak yang bisa melebihi 90 %.
Contoh lain minyak nabati
1.       Minyak bekatul
          Minyak yang diperoleh dari bekatul dapat digunakan sebagai salah satu minyak makan yang terbaik di antara minyak yang ada, dan sudah dijual secara komersial di beberapa negara. Keunggulan dari minyak bekatul untuk menurunkan kolesterol.
2.       Minyak kedele
3.       Minyak sawit
4.       Minyak kelapa
5.       Minyak jagung

C.      FORMULASI PAKAN UNGGAS
          Setelah memahami bahan penyusun pakan sebagaimana telah di bahas pada bagian 1-3, kali ini saya akan membahas mengenai cara formulasi pakan ayam petelur. Tujuan dari pembuatan pakan sendiri sebenarnya adalah menekan biaya pakan sehingga biaya produksi tidak membengkak.
Ada beberapa cara yang dapat diterapkan dalam menyusun formulasi pakan. Beberapa di antaranya mungkin sudah diaplikasikan peternak, yaitu metode bujur sangkar paerson (square paerson method), metode coba-coba (trial and error), metode komputer (program excel) dan cara otomatis.
Namun, untuk mendapatkan formulasi pakan yang baik, pemilihan dan penggunaan bahan baku yang digunakan sangat berperan penting dan harus disesuaikan dengan kebutuhan ternak serta mudah didapatkan.
1.       Metode Bujur Sangkar Paerson
          Bujur sangkar paerson merupakan cara menyusun formulasi ransum yang sangat sederhana dengan satu nutrien sebagai pembatas. Nutrien yang sering digunakan sebagai faktor pembatas adalah protein dan energi. Bujur sangkar paerson dapat digunakan untuk menentukan kombinasi konsentrat dengan bahan baku pakan sumber energi.
Contoh 1
          Peternak akan membuat ransum ayam petelur periode stater yang mengandung protein sebesar 22%. Pakan dibuat dengan menggunakan konsentrat dengan jagung kuning. Konsentrat mengandung protein sebesar 41% dan jagung kuning mengandung protein 8%. Berapakah komposisi bahan yang digunakan untuk menyusun 1,5 ton pakan.
Langkah 1.
Gunakan metode bujur sangkar paerson
Konsentrat
PK 41%

= 22 – 8
= 14

Pakan
PK 22%

Jagung kuning
PK 8%

= 41 – 22
= 19
Langkah 2.
Menghitung prosentase konsentrat dan jagung kuning
Bagian konsentrat
= [14/(14+19)] x 100 = 42,4%
Bagian jagung kuning
= [19/(14+19)] x 100 = 57,6%
Langkah 3.
Menghitung jumlah konsentrat dan jagung kuning yang akan di campur untuk pakan 1,5 ton.
Bagian konsentrat
= (42,4/100) x 1.500 kg = 636 kg
Bagian jagung kuning
= (57,6/100) x 1.500 kg = 864 kg
Contoh 2
Peternak ingin menyusun pakan ayam petelur periode stater yang mengandung protein kasar 22%. Pakan dibuat dengan menggunakan konsentrat yang mengandung protein kasar sebesar 41% dicampur dengan jagung kuning dan dedak padi. Peternak ingin menggunakan dedak lebih banyak karena di daerahnya mudah didapatkan serta lebih murah harganya. Perbandingan dedak dan jagung yang dikehendaki adalah 2:1. Jagung kuning mengandung PK 8% sedangkan dedak memiliki PK 11%.
      a.    Berapa % konsentrat, jagung dan dedak padi yang digunakan?
      b.    Berapa konsentrat, jagung dan dedak padi yang digunakan untuk membuat 2,5 ton pakan?
Langkah 1.
Tentukan prosentase kandungan protein campuran jagung dan dedak padi (perbandingan 1:2).
= (1 x 8%)+(2 x 11%)/(1+2)
= 10%
Langkah 2.
Memnggunakan bujur sangkar paerson dari konsentrat dan campuran jagung dan dedak padi.
Konsentrat
PK 41%

= 22 – 10
= 12

Pakan
PK 22%

Jagung kuning dan dedak padi
PK 10%

= 41 – 22
= 19
Langkah 3.
Menghitung prosentase penggunaan konsentrat, jagung dan dedak padi
Bagian konsentrat
= [12/(12+19)] x 100 = 38,7%
Bagian jagung+dedak
= [19/(12+19)] x 100 = 61,3%
Bagian Jagung kuning
= 1/3 x 61,3 = 20,4%
Bagian dedak padi
= 2/3 x 61,3 = 40,9%
Langkah 4.
Mengecek apakah komposisi bahan pakan yang telah dihitung sudah mengandung protein kasar sesuai dengan yang diinginkan

Bahan pakan
Jumlah yang Digunakan
(%)
Sumbangan protein
Bagian konsentrat
38,7
38,7/100 x 41 = 15,9%
Bagian jagung kuning
20,4
20,4/100 x 08 = 1,6%
Bagian dedak padi
40,9
40,9/100 x 11 = 4,5%
Total
100
22 %
Langkah 4.
Menentukan bagian konsentrat, jagung, dan dedak padi untuk membuat 2,5 ton pakan.
Bagian konsentrat
= (38,7/100) x 2.500 kg = 967,5 kg
Bagian jagung kuning
= (20,4/100) x 2.500 kg = 510 kg
Bagian dedak padi
= (40,9/100) x 2.500 kg = 1.022,5 kg

Contoh 3
Peternak ingin menyusun pakan ayam petelur periode layer yang mengandung protein kasar 18%. Pakan dibuat dengan menggunakan konsentrat yang mengandung protein kasar sebesar 35% dicampur dengan jagung kuning dan dedak padi. Peternak ingin menggunakan jagung kuning lebih banyak karena di daerahnya mudah didapatkan serta kualitasnya baik. Perbandingan dedak dan jagung yang dikehendaki adalah 1:3. Jagung kuning mengandung PK 8% sedangkan dedak memiliki PK 11%.
      c.    Berapa % konsentrat, jagung dan dedak padi yang digunakan?
      d.    Berapa konsentrat, jagung dan dedak padi yang digunakan untuk membuat 1 ton pakan?
Langkah 1.
Tentukan prosentase kandungan protein campuran jagung dan dedak padi (perbandingan 3:1).
= (3 x 8%)+(1 x 11%)/(1+3)
= 8,75%
Langkah 2.
Memnggunakan bujur sangkar paerson dari konsentrat dan campuran jagung dan dedak padi.
Konsentrat
PK 35%

= 18 – 8,75
= 9,25

Pakan
PK 18%

Jagung kuning dan dedak padi
PK 8,75%

= 35 – 18
= 17
Langkah 3.
Menghitung prosentase penggunaan konsentrat, jagung dan dedak padi
Bagian konsentrat
= [9,25/(9,25+17)] x 100 = 35,3%
Bagian jagung+dedak
= [17/(9,25+17)] x 100 = 64,7%
Bagian Jagung kuning
= 3/4 x 64,7 = 48,5%
Bagian dedak padi
= 1/4 x 64,7 = 16,2%
Langkah 4.
Mengecek apakah komposisi bahan pakan yang telah dihitung sudah mengandung protein kasar sesuai dengan yang diinginkan
Bahan pakan
Jumlah yang Digunakan
(%)
Sumbangan protein
Bagian konsentrat
35,3
35,3/100 x 35 = 12,36%
Bagian jagung kuning
48,5
48,5/100 x 08 = 3,88%
Bagian dedak padi
16,2
16,2/100 x 11 = 1,78%
Total
100
18 %
Langkah 4.
Menentukan bagian konsentrat, jagung, dan dedak padi untuk membuat 1 ton pakan.
Bagian konsentrat
= (35,3/100) x 1.000 kg = 353 kg
Bagian jagung kuning
= (48,5/100) x 1.000 kg = 485 kg
Bagian dedak padi
= (16,2/100) x 1.000 kg = 162 kg

D.      MEMBUAT FORMULASI PAKAN SESUAI FASE PERTUMBUHAN UNGGAS DENGAN COBA-COBA
          Berikut cara membuat pelet pakan ayam pedaging . Resep ini buat sekitar 10 kg pakan.
Bahan-bahan:
1.       Untuk Starter Atau Masa Awal
o        6 Kg Jagung
o        0,2 kg bekatul
o        0,2 kg tepung gaplek
o        1,4 kg tepung ikan
o        0,3 kg tepung darah
o        0,7 kg kedelai
o        0,5 kg bungkil papaya
o        0,2 kg tepung daun papaya
o        0,1 kg bungkil biji kapuk
o        0,4 kg tepung buku ungags
o        0,05 kg premix
2.       Untuk Finisher Atau Masa Akhir
o        5 kg jagung
o        0,7 kg bekatul
o        1 kg sorgum
o        0,5 kg tepung gaplek
o        0,3 kg tepung ikan
o        0,3 kg tepung darah
o        0,9 kg kedelai
o        0,5 kg bungkil kelapa
o        0,05 kg bungkil biji kapuk
o        0,25 kg tepung daun papaya
o        0,25 kg tepung bulu ayam
o        0,1 kg minyak kelapa
o        0,05 kg premix
E.      CARA MERAMU(MEMBUAT) BAHAN PAKAN TERNAK UNGGAS
1.       Alat-Alat Nan Dibutuhkan
       Wadah
       Pengaduk
       Pengukus
       Kompor
       Mesin penggilingan daging
          Cara membuat ( baik buat membuat pelet starter maupun finisher cara membuatnya sama saja ):
       Campur semua bahan menjadi satu, lalu haluskan menjadi tepung. Kemudian aduk hingga rata.
       Jika sudah rata, kukus bahan tersebut dengan dengan suhu sekitar 800C hingga 900C.
       Jika sudha matang, keluarkan.
       Saat masih panas atau hangat, masukkan adonan ke dalam mesin giling daging hingga bentuknya seperti mie. Lalu pangkas kecil-kecil dan jemur di bawah terik matahari hingga kering. Pelet siap disajikan.
          Agar pakan ini tak mudah tengik atau rusak, Anda bisa menambahkannya bahan pengawet seperti Butiylated Hydroxy Anisol (BHA), Butylated Hydroxy Toluen (BHT), Etoksikusin, Gropyl Gallate, Tokoferol, atau Oktyl Gallate. Bahan pengawet ini umumnya dikemas dengan merek dagang Toksomiks, Antrasin, Antoks, dan lain-lain. Dalam penggunaannya, bahan pengawet ini tak melebihi anggaran yaitu 0,1% dari jumlah pakan.


BAB III
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
          Pakan merupakan biaya terbesar dalam sebuah usaha peternakan, oleh karena itu jika kita bisa mensiasati pakan dengan tepat maka keuntungan jelas didepan mata. Dalam usaha ternak Ayam Kampungpun berlaku hal demikian. Jika kita menggunakan pakan sebagaimana pakan ayam ras maka mungkin saja kita mendapatkan keuntungan namun tidaklah terlalu besar karena kemampuan konversi nutrisi pakan Ayam Kampungtidak sebaik ayam ras, sehingga pemberian pakan yang mempunyai nutrisi tinggi tidak terlalu bermanfaat karena Ayam Kampungtidak mampu menyerap semuanya dan justru akan mengeluarkan nutrisi tersebut lewat fecesnya . Sehingga pakan Ayam Kampung dapat menggunakan pakan yang disusun dari bahan yang mempunyai nilai nutrisi namun ringan harganya karena sebagaimana diketahui bahwa Ayam Kampungmempunyai toleransi yang tinggi terhadap pakan lokal. Oleh karena itu, para peternak harus mengetahui prihal prinsip penyusunan pakan sehingga dapat mengetahui secara benar kualitas pakan yang digunakan dengan tidak melupakan kebutuhan energi, protein dan asam amino esensial karena dapat digunakan bahan-bahan sumber nutrisi yang lebih bervariasi. Dalam pemberian pakan untuk Ayam Kampungsebaiknya memenuhi beberapa syarat berikut:
          Harus memenuhi kebutuhan nutrisi ternak. Pakan yang disusun harus memenuhi kebutuhan nutrisi ternak dan tidak disusun secara asal-asalan. Untuk itu, kebutuhan nutrisi unggas perlu diketahui sebelum menyusun pakan.
          Ekonomis (relatif murah). Pakan yang disusun harus diupayakan semurah mungkin. Apabila harganya mahal, pakan menjadi tidak ekonomis dan menimbulkan kerugian meskipun telah memenuhi kebutuhan nutrisi ternak
          Tidak menekan pertumbuhan Unggas. Selain memenuhi kebutuhan nutrisi, pakan yang disusun tidak boleh menekan pertumbuhan ayam. Oleh karena itu, pakan harus benar-benar baik, tidak beracun, tidak berjamur, dan tidak mengandung zat-zat yang bersifat toksik.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Pengertian Pakan, Bahan Pakan, Ransum, Konsentrat dan Zat Additif. http://info-peternakan.blogspot.com. Akses 10 Maret 2014.
Assambo, S.I. 2013. Makalah Bahan Pakan Hijauan dan Konsentrat. http:// sittiassambo.blogspot.com. Akses 11 Maret 2014.
Fageria, N.K. 1997. Growth and Mineral Nutrition of Field Crops. NY, Marcel Dekker.
Myluckyta. 2011. Pengertian Pakan, Ransum, Konsentrat dan Hijauan. http:// myluckyta.wordpress.com. Akses 10 Maret 2014.
Aminudin, p. 1986. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Monogastrik. Universitas Indonesia     Press. Yogyakarta. 
Djanah, Djamalin. 1971. Beternak Ayam. C.V. Yasaguna. Jakarta.
Juju, Wahyu. 1992. Ilmu Nutrisi Unggas. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Kumal, M. 1998. Bahan Pakan dan Penyusunan Ransum. Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada . Yogyakarta. 
Marhiyanto. 2000. Sukses Beternak Ayam Arab. Dika Publisiner. Yogyakarta. 
Muslim. 1993. Budidaya Ayam Bangkok. Kanisius. Yogyakarta
Rasidi. 1998. Formulasi Ransum Lokal Untuk Unggas. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rasyaf. 1994. Makanan Ayam Broiler. Kanisius. Yogyakarta. 
Rasyaf. 2000. Bahan Makanan Unggas. Kanisius. Yogyakarta.
Sandy. 2007. Beternak Itik Tanpa Air. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sudarmono. 2003. Pedoman Pemeliharaan Ayam Ras Petelur. Kanisius. Yogyakarta.



8 Responses to "Makalah Cara Membuat Pakan Ayam"

  1. mau tau ayam sabung yang jago di arena??? yukz cari info di Seputar Ayam sabung

    ReplyDelete
  2. Winning303 Agen Togel Terpercaya dan Terbaik saat ini..
    Dapatkan Angka Mustika Ratu Nyi Roro Kidul Setiap Hari...
    Diskon hingga 65%... Tak Perlu Bayar Mahal!!!

    Dapatkan ID nya Sekarang Juga...Gratis pembuatan user ID..

    Menang Berapun DIbayar...Sudah Terbukti Kualitasnya...
    Masih Berani Coba-coba yang lain??

    Customer Service 24 Jam
    Hubungi Kami di :
    WA: +6287785425244
    LINE: WINNING303

    ReplyDelete
  3. Bolavita Adalah situs bandar judi online terpercaya yang telah berdiri lama. Menyediakan berbagai jenis permainan taruhan online yang lengkap dibawah ini.

    » Judi Bola Online ( Bursa pasaran bola terlengkap )
    » Taruhan Sabung Ayam ( Wala Meron )
    » Taruhan Casino Live ( Player Banker )
    » Togel Online
    » Bola Tangkas
    » Tembak Ikan
    » Dan Masih Banyak Lainnya.

    ★ Bonus 10% Deposit Pertama !
    ★ Bonus Deposit Harian 5%
    ★ Bonus Cashback Mingguan s/d 10%
    ★ Bonus Referral 7% + 2%
    ★ Bonus 100% (bila anda 8x menang secara beruntun)

    Link Pendaftaran : http://159.89.197.59/register/
    Link Layanan Live Chat (24 Jam Online) : https://bit.ly/2VD8fER
    Link Layanan Whatsapp (24 Jam Online) : https://bit.ly/31SZvwy

    » Download Aplikasi Sabung Ayam S128
    https://medium.com/@bolavita69/gratis-download-aplikasi-sabung-ayam-s128-apk-s128-linkaja88-c46257d86279

    » Bandar Judi Slot Online | Tembak Ikan | Ding Dong | Bingo Virtual
    https://medium.com/@bolavita69/bandar-judi-slot-online-tembak-ikan-ding-dong-bingo-virtual-6d143a23fb07

    » Bandar Judi Sabung Ayam Sv388 Deposit Linkaja
    https://bandarjudilinkaja.blogspot.com/2019/10/bandar-judi-sabung-ayam-sv388-deposit-linkaja.html

    ReplyDelete
  4. BONUS EXTRA 200% SLOT
    Nikmati promo menarik dari Winning303 dengan permainan slot terbaiknya. Bonus deposit 200% langsung diberikan di awal permainan anda.

    Promo berlaku untuk 4 provider slot terbaik Winning303
    -SpadeGaming
    -TTG Slot
    -Pragmatic Play
    - Habanero

    Minimal deposit 50rb untuk mengikuti promo 200% slot..

    Rasakan sensasi bermain slot dengan RTP paling tinggi saat ini...
    Dapatkan juga GRAND JACKPOT dari permainan slot yang kami berikan...*

    Ayo segera dapatkan akun untuk bermain sekarang juga..
    Terima Daftar Dengan Akun OVO, DANA, LINKAJA, JENIUS, GOPAY

    WA : 0877 8542 5244
    Cs 24 Jam Online

    ReplyDelete
  5. Sering Kalah Bermain Poker atau Permainan Lain?? Butuh Konsultasi Seputar Poker atau Permainan Lain Agar Menang Terus??

    Pendaftaran Gratis!!
    Dapatkan Info Freechip Terbaru Dari Donaco Poker..

    Nikmati juga kemudahan dalam bertransaksi menggunakan OVO Pay Donaco Poker...

    Dapatkan Juga
    - Bonus Deposit 15% New Member Weekend.
    - Bonus Deposit 10% Next Deposit Weekend.
    - BONUS DEPOSIT HARIAN 5%
    - BONUS ROLLINGAN MINGGUAN 0.5%
    - BONUS KEJUTAN LAINNYA

    Hubungi Kami Secepatnya Di :

    WHATSAPP : +6281333555662

    ReplyDelete
  6. Untuk membuat resep masakan korea gochujang ini dapat menggunakan cabai bubuk lokal atau cabai korea. Jika menggunakan cabai bubuk korea warnanya akan jauh lebih merah dan jika menggunakan cabai lokal warnanya tidak secerah cabai korea tapi rasanya lebih mantap.
    Makanan Ayam Supaya Cepat Besar dan Gemuk Ufa Bunga SMartphone

    ReplyDelete

loading...